Makassar terancam kelangkaan BBM bulan depan
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang musim penghujan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengintai Makassar. Pasalnya, cuaca buruk sangat memengaruhi jadwal pelayaran kapal-kapal tengker pengangkut BBM.
Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan gas (Hiswana Migas) Makassar, Hasrat mengatakan, kelangkaan BBM sangat dipengaruhi faktor gelombang. Kapal tengker pengangkut minyak untuk Sulsel dari kilang di Cilacap dan Kalimantan. Tingginya gelombang bisa menunda pelayaran yang berimbas pada pasokan.
"Kalau tahun lalu, kelangkaan sempat terjadi pada Oktober. Sekarang kemungkinan pada November gelombang sudah mulai tinggi. Karena gelombang sangat dipengaruhi hujan," ujarnya, Rabu (23/10/2013).
Seperti diketahui, pasokan BBM untuk Sulsel tahun ini mencapai 1,4 juta kilo liter (KL) dengan premium 1 juta KL dan Solar 420 ribu KL. Pasokan ini diditribusikan di tiga unit terminal BBM di Sulsel dengan total 3.500 KL per hari untuk 110 unit SPBU.
Menurutnya, unit terminal Makassar yang membawahi kota Makassar dan beberapa kabupaten sampai ke kepulauan Selayar memiliki kuota 2.000 kilo liter per hari. Sementara sisanya 1.500 KL, disitribusikan ke terminal Palopo dan Terminal Pare-Pare.
"Serapan BBM Makassar tertinggi, melihat pertumbuhan kendaraan dan penduduk di wilayah ini pun jauh lebih besar jika dibanding dua terminal BBM yang lain. Makanya kita berharap kejadian tahun lalu (kelangkaan) tidak terjadi tahun ini," ujar Hasrat.
Sementara itu, Humas Pertamina Regional VII Sulawesi, Rosina Nurdin mengatakan, kelangkaan BBM tidak boleh lagi terjadi. Karena itu, pihaknya akan menyiagakan tim satgas yang akan melakukan monitoring terhadap frekuensi kapal.
"Memang cuaca buruk selalu menjadi kendala dalam pelayaran. Tapi kami jamin tidak akan terjadi kelangkaan. Frekuensi kapal saat cuaca membaik akan ditambah. Mislanya dari dua kali menjadi empat kali. Sehingga kalau ada penghentian pelayaran sementara karena cuaca, maka pasokan tetap terjamin," pungkas dia.
Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan gas (Hiswana Migas) Makassar, Hasrat mengatakan, kelangkaan BBM sangat dipengaruhi faktor gelombang. Kapal tengker pengangkut minyak untuk Sulsel dari kilang di Cilacap dan Kalimantan. Tingginya gelombang bisa menunda pelayaran yang berimbas pada pasokan.
"Kalau tahun lalu, kelangkaan sempat terjadi pada Oktober. Sekarang kemungkinan pada November gelombang sudah mulai tinggi. Karena gelombang sangat dipengaruhi hujan," ujarnya, Rabu (23/10/2013).
Seperti diketahui, pasokan BBM untuk Sulsel tahun ini mencapai 1,4 juta kilo liter (KL) dengan premium 1 juta KL dan Solar 420 ribu KL. Pasokan ini diditribusikan di tiga unit terminal BBM di Sulsel dengan total 3.500 KL per hari untuk 110 unit SPBU.
Menurutnya, unit terminal Makassar yang membawahi kota Makassar dan beberapa kabupaten sampai ke kepulauan Selayar memiliki kuota 2.000 kilo liter per hari. Sementara sisanya 1.500 KL, disitribusikan ke terminal Palopo dan Terminal Pare-Pare.
"Serapan BBM Makassar tertinggi, melihat pertumbuhan kendaraan dan penduduk di wilayah ini pun jauh lebih besar jika dibanding dua terminal BBM yang lain. Makanya kita berharap kejadian tahun lalu (kelangkaan) tidak terjadi tahun ini," ujar Hasrat.
Sementara itu, Humas Pertamina Regional VII Sulawesi, Rosina Nurdin mengatakan, kelangkaan BBM tidak boleh lagi terjadi. Karena itu, pihaknya akan menyiagakan tim satgas yang akan melakukan monitoring terhadap frekuensi kapal.
"Memang cuaca buruk selalu menjadi kendala dalam pelayaran. Tapi kami jamin tidak akan terjadi kelangkaan. Frekuensi kapal saat cuaca membaik akan ditambah. Mislanya dari dua kali menjadi empat kali. Sehingga kalau ada penghentian pelayaran sementara karena cuaca, maka pasokan tetap terjamin," pungkas dia.
(izz)