Kejar target, JMI terus bebaskan lahan
A
A
A
Sindonews.com – PT Jogja Magasa Iron (JMI) masih melakukan penyelesaian pembebasan lahan yang akan dipakai untuk pabrik. Hingga kini mereka telah membebaskan sekitar 106 hektar (ha) lahan Pakualam Ground yang teretak di Desa Karangwuni Kecamatan Wates. JMI mentargetkan pembebasan ini akan selesai pada akhir tahun dan akan memasuki tahap konstruksi.
“Hari ini (kemarin) kita ada lagi tambahan 94 bidang tanah dengan luasan 13 ha,” jelas Direktur SDM dan Community Development PT Jogja Magasa Iron (JMI) Heru Priyono, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, dengan penambahan ini total lahan yang sudah dibebaskan mencapai 106 ha, dimana sekitar 85 ha sudah lunas dibayarkan kepada para petani penggarap dan sisanya masih dalam tahap pemberian uang muka.
Beberapa lahan lainnya sedang dalam proses verifikasi agar kebutuhan lahan 140 ha terpenuhi. Diakuinya proses verifikasi masih menjadi kendala dalam proses pembebasan. Tim harus melakukan pencocokan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pengukuran ulang.
“Harapan kita sebelum November sudah kelar, agar pada akhir tahun sudah bisa peletakan batu pertama,” jelasnya.
PT JMI, ujar dia, tidak akan melakukan langkah sepihak dalam proses pendirian bangunan pabrik. Rencana pemindahan bandara juga cukup diperhitungkan karena semuanya merupakan proyek nasional, termasuk
dalam pendirian cerobong asap. Hanya saja dia belum bisa menghitung berapa cerobong asap ini akan dibangun.
“Kita belum bisa perkirakan, teknologinya terus berkembang,” tegasnya.
Kabag Hukum Setda Kulonprogo Heriyanto mengatakan, pemerintah akan terus melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat menyangkut proyek nasional, termasuk dalam pendirian pabrik biji besi yang akan
dilakukan oleh JMI.
“Melalui desa, kita terus koordinasi bersama dengan kepala dukuh,” ujarnya.
Heriyanto cukup memahami proses yang dilakukan oleh JMI tidak bisa cepat. Namun, semua yang dilakukan masih sesuai dengan tahapan yang ada. Jika ada permasalahan yang kurang paham, Pemkab siap untuk melakukan sosialisasi.
“Hari ini (kemarin) kita ada lagi tambahan 94 bidang tanah dengan luasan 13 ha,” jelas Direktur SDM dan Community Development PT Jogja Magasa Iron (JMI) Heru Priyono, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, dengan penambahan ini total lahan yang sudah dibebaskan mencapai 106 ha, dimana sekitar 85 ha sudah lunas dibayarkan kepada para petani penggarap dan sisanya masih dalam tahap pemberian uang muka.
Beberapa lahan lainnya sedang dalam proses verifikasi agar kebutuhan lahan 140 ha terpenuhi. Diakuinya proses verifikasi masih menjadi kendala dalam proses pembebasan. Tim harus melakukan pencocokan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pengukuran ulang.
“Harapan kita sebelum November sudah kelar, agar pada akhir tahun sudah bisa peletakan batu pertama,” jelasnya.
PT JMI, ujar dia, tidak akan melakukan langkah sepihak dalam proses pendirian bangunan pabrik. Rencana pemindahan bandara juga cukup diperhitungkan karena semuanya merupakan proyek nasional, termasuk
dalam pendirian cerobong asap. Hanya saja dia belum bisa menghitung berapa cerobong asap ini akan dibangun.
“Kita belum bisa perkirakan, teknologinya terus berkembang,” tegasnya.
Kabag Hukum Setda Kulonprogo Heriyanto mengatakan, pemerintah akan terus melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat menyangkut proyek nasional, termasuk dalam pendirian pabrik biji besi yang akan
dilakukan oleh JMI.
“Melalui desa, kita terus koordinasi bersama dengan kepala dukuh,” ujarnya.
Heriyanto cukup memahami proses yang dilakukan oleh JMI tidak bisa cepat. Namun, semua yang dilakukan masih sesuai dengan tahapan yang ada. Jika ada permasalahan yang kurang paham, Pemkab siap untuk melakukan sosialisasi.
(rna)