Mandiri mulai jaga kredit nonproduktif
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Mandiri Tbk mulai menjaga kinerja kredit untuk sektor nonproduktif dan memperbesar kredit produktif terutama produk ekspor.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan, berkaca pada kondisi ekonomi regional yang belum stabil, Bank Mandiri akan mengerem penyaluran kredit pada sektor tertentu seperti kredit konsumtif meliputi kredit kendaraan bermotor, KPR, serta sektor kredit lainnya seperti pertambangan.
“Kredit nonproduktif memang sudah melebihi target. Makanya untuk sektor ini kami perlambat,” jelas Budi usai menjadi keynote speaker pada program Mandiri Edukasi bagi ratusan sekolah dan perguruan tinggi di Kampus Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Kamis 924/10/2013).
Penyaluran kredit Bank Mandiri akan diperbesar pada sektor produktif. Seperti kredit bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor. Orientasi kredit Bank Mandiri sejalan dengan upaya pemerintah melalui Bank Indonesia yang menekan pertumbuhan kredit di Indonesia. Kebijakan tersebut tampa pada kenaikan secara bertahap suku bunga acuan (BI Rate) yang saat ini tembus di angka 7,25 persen.
Sejak awal tahun, lanjut Budi, Bank Mandiri telah mengkoreksi target pertumbuhan kredit. Awalnya, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit antara 20-22 persen di 2013. Namun melihat kondisi ekonomi yang kurang stabil, Bank Mandiri mengkoreksi target kredit menjadi antara 19-20 persen.
“Di sisi lain, kita terus menjaga kualitas likuiditas dengan meningkatkan serapan dana pihak ketiga (DPK). Namun demikian, Budi belum bisa memberi nilai pencapaian DPK periode September 2013, karena masih pada proses audit.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan, berkaca pada kondisi ekonomi regional yang belum stabil, Bank Mandiri akan mengerem penyaluran kredit pada sektor tertentu seperti kredit konsumtif meliputi kredit kendaraan bermotor, KPR, serta sektor kredit lainnya seperti pertambangan.
“Kredit nonproduktif memang sudah melebihi target. Makanya untuk sektor ini kami perlambat,” jelas Budi usai menjadi keynote speaker pada program Mandiri Edukasi bagi ratusan sekolah dan perguruan tinggi di Kampus Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Kamis 924/10/2013).
Penyaluran kredit Bank Mandiri akan diperbesar pada sektor produktif. Seperti kredit bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor. Orientasi kredit Bank Mandiri sejalan dengan upaya pemerintah melalui Bank Indonesia yang menekan pertumbuhan kredit di Indonesia. Kebijakan tersebut tampa pada kenaikan secara bertahap suku bunga acuan (BI Rate) yang saat ini tembus di angka 7,25 persen.
Sejak awal tahun, lanjut Budi, Bank Mandiri telah mengkoreksi target pertumbuhan kredit. Awalnya, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit antara 20-22 persen di 2013. Namun melihat kondisi ekonomi yang kurang stabil, Bank Mandiri mengkoreksi target kredit menjadi antara 19-20 persen.
“Di sisi lain, kita terus menjaga kualitas likuiditas dengan meningkatkan serapan dana pihak ketiga (DPK). Namun demikian, Budi belum bisa memberi nilai pencapaian DPK periode September 2013, karena masih pada proses audit.
(gpr)