OCBC NISP Syariah optimistis capai laba Rp50 M
OCBC NISP Syariah optimistis capai laba Rp50 M
A
A
A
Sindonews.com - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank OCBC NISP Tbk optimistis laba akhir tahun mencapai Rp50 miliar dari target awal Rp35 miliar. Nilai ini terus mengalami peningkatan signifikan sejak 2011 sebesar Rp7 miliar dan 2012 yang mencapai Rp17 miliar.
Kepala Bisnis Syariah OCBC NISP, Koko T Rachmadi mengatakan, pada triwulan tiga 2013, laba tumbuh mencapai 343 persen. Nilai tersebut melonjak dari Rp9,5 miliar di periode sama tahun lalu menjadi Rp42,3 miliar saat ini.
"Pertumbuhan kami signifikan karena ruang bertumbuhnya masih terbuka lebar. Target kami di kuartal tiga awalnya tumbuh 200%, ternyata melampaui ekspektasi,” ujar Koko saat dihubungi, Kamis (31/10/2013).
Dia juga menambahkan hingga akhir tahun perseroan bisa mencatatkan pembiayaan mencapai Rp1,3 triliun. Serta pencapaian total DPK di angka yang sama. Keduanya disebutnya akan mengalami pertumbuhan di atas 100 persen dari akhir tahun lalu. Dia menyebut 60 persen DPK disumbangkan dari tabungan.
"Februari lalu ada dana dari obligasi atau sukuk yang jatuh tempo sebesar Rp80 miliar. Ini kita salurkan ke pembiayaan semua, sehingga membantu kinerja perseroan,” ujarnya.
Dia menyebutkan unit syariah menyumbang pembiayaan sebesar Rp1,23 triliun per akhir September 2013, atau hampir 2 persenkredit perseroan yang mencapai Rp61,51 triliun pada akhir September 2013. Nilai pembiayaan tersebut tumbuh 185 persen dari Rp431 miliar di tahun sebelumnya. Namun dari sisi laba, bisnis syariah memberikan kontribusi Rp42,3 miliar atau 5,04 persen.
"Di kuartal tiga tahun ini aset kami tumbuh 107 persen menjadi Rp1,62 triliun. Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 136 persen menjadi Rp1,16 triliun," ujarnya.
Kepala Bisnis Syariah OCBC NISP, Koko T Rachmadi mengatakan, pada triwulan tiga 2013, laba tumbuh mencapai 343 persen. Nilai tersebut melonjak dari Rp9,5 miliar di periode sama tahun lalu menjadi Rp42,3 miliar saat ini.
"Pertumbuhan kami signifikan karena ruang bertumbuhnya masih terbuka lebar. Target kami di kuartal tiga awalnya tumbuh 200%, ternyata melampaui ekspektasi,” ujar Koko saat dihubungi, Kamis (31/10/2013).
Dia juga menambahkan hingga akhir tahun perseroan bisa mencatatkan pembiayaan mencapai Rp1,3 triliun. Serta pencapaian total DPK di angka yang sama. Keduanya disebutnya akan mengalami pertumbuhan di atas 100 persen dari akhir tahun lalu. Dia menyebut 60 persen DPK disumbangkan dari tabungan.
"Februari lalu ada dana dari obligasi atau sukuk yang jatuh tempo sebesar Rp80 miliar. Ini kita salurkan ke pembiayaan semua, sehingga membantu kinerja perseroan,” ujarnya.
Dia menyebutkan unit syariah menyumbang pembiayaan sebesar Rp1,23 triliun per akhir September 2013, atau hampir 2 persenkredit perseroan yang mencapai Rp61,51 triliun pada akhir September 2013. Nilai pembiayaan tersebut tumbuh 185 persen dari Rp431 miliar di tahun sebelumnya. Namun dari sisi laba, bisnis syariah memberikan kontribusi Rp42,3 miliar atau 5,04 persen.
"Di kuartal tiga tahun ini aset kami tumbuh 107 persen menjadi Rp1,62 triliun. Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 136 persen menjadi Rp1,16 triliun," ujarnya.
(gpr)
Explore More