Harga minyak di perdagangan dunia turun
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia malam ini jatuh, karena para pedagang bereaksi terhadap berita bahwa Federal Reserve AS (Fed) telah memutuskan akan memotong program stimulus. Namun, untuk sementara mereka mempertahankan skema pembelian obligasi USD85 miliar per bulan.
Kondisi ini didukung greenback, membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, melukai permintaan dan pada gilirannya menempatkan tekanan pada harga.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, tergelincir 59 sen menjadi USD96,18 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, turun 21 sen menjadi USD109,65 per barel dalam transaksi di London.
"Pernyataan (Fed) memperkuat pandangan mayoritas bahwa Fed tetap akan menghentikan," kata Kelly Teoh, ahli strategi pasar IG Markets di Singapura, seperti dilansir dari AFP, Kamis (31/10/2013).
Pelemahan lanjutan atas permintaan minyak mentah AS, ditandai meningkatnya stok energi hingga menambah tekanan ke bawah pada harga. "WTI turun karena penambahan dalam persediaan," kata Sanjeev Gupta, yang mengepalai minyak Asia-Pasifik dan praktek gas pada Ernst & Young (EY).
Departemen Energi AS mengatakan, dalam sebuah laporan Rabu (29/10/2013), bahwa stok minyak naik 4,1 juta barel untuk pekan lalu, jauh di atas survei Dow Jones Newswires dengan perkiraan 2,2 juta barel.
Kondisi ini didukung greenback, membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, melukai permintaan dan pada gilirannya menempatkan tekanan pada harga.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, tergelincir 59 sen menjadi USD96,18 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, turun 21 sen menjadi USD109,65 per barel dalam transaksi di London.
"Pernyataan (Fed) memperkuat pandangan mayoritas bahwa Fed tetap akan menghentikan," kata Kelly Teoh, ahli strategi pasar IG Markets di Singapura, seperti dilansir dari AFP, Kamis (31/10/2013).
Pelemahan lanjutan atas permintaan minyak mentah AS, ditandai meningkatnya stok energi hingga menambah tekanan ke bawah pada harga. "WTI turun karena penambahan dalam persediaan," kata Sanjeev Gupta, yang mengepalai minyak Asia-Pasifik dan praktek gas pada Ernst & Young (EY).
Departemen Energi AS mengatakan, dalam sebuah laporan Rabu (29/10/2013), bahwa stok minyak naik 4,1 juta barel untuk pekan lalu, jauh di atas survei Dow Jones Newswires dengan perkiraan 2,2 juta barel.
(dmd)