Harga cabai naik, Oktober inflasi 0,09%
A
A
A
Sindonews.com - Meskipun sempat mencatatkan deflasi September sebesar 0,35 persen, namun pada bulan Oktober 2013 Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat inflasi bulanan sebesar 0,09 persen didorong melonjaknya harga cabai.
Kepala BPS Suryamin mengemukakakn, pihaknya mencatat inflasi Oktober 2013 sebesar 0,09 persen dengan inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 8,32 persen.
"Inflasi Oktober 2013 0,09 persen, inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2013) sebesar 7,66 persen dan inflasi tahunan tercatat 8,32 persen," kata Suryamin di Kantor BPS, Jumat (1/11/2013).
Meskipun demikian, Suryamin mencatat, fenomena inflasi Oktober tahun ini masih tergolong sangat rendah bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tahun 2008 kemarin, di Oktober BPS mencatat inflasi 0,45 persen dan 2009 tercatat 0,19 persen. Sementara di tahun 2011 terjadi deflasi dan 2012 inflasi 0,16 persen," papar dia.
Secara lebih rinci dirinya menambahkan, setidaknya ada 66 kota mengalami inflasi inti secara keseluruhan dan 27 kota lainnya terjadi deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga mencapai 1,25 persen karena harga cabai merah naik. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Samarinda 0,04 persen," tukas dia.
Adapun untuk deflasi, wilayah yang dengan deflasi paling rendah terjadi di Ambon mencapai 3,82 persen. "Di Ambon terjadi Deflasi 3,82 persen karena harga sayur dan ikan segar di sana mengalami penurunan," tutup dia.
Kepala BPS Suryamin mengemukakakn, pihaknya mencatat inflasi Oktober 2013 sebesar 0,09 persen dengan inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 8,32 persen.
"Inflasi Oktober 2013 0,09 persen, inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2013) sebesar 7,66 persen dan inflasi tahunan tercatat 8,32 persen," kata Suryamin di Kantor BPS, Jumat (1/11/2013).
Meskipun demikian, Suryamin mencatat, fenomena inflasi Oktober tahun ini masih tergolong sangat rendah bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tahun 2008 kemarin, di Oktober BPS mencatat inflasi 0,45 persen dan 2009 tercatat 0,19 persen. Sementara di tahun 2011 terjadi deflasi dan 2012 inflasi 0,16 persen," papar dia.
Secara lebih rinci dirinya menambahkan, setidaknya ada 66 kota mengalami inflasi inti secara keseluruhan dan 27 kota lainnya terjadi deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga mencapai 1,25 persen karena harga cabai merah naik. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Samarinda 0,04 persen," tukas dia.
Adapun untuk deflasi, wilayah yang dengan deflasi paling rendah terjadi di Ambon mencapai 3,82 persen. "Di Ambon terjadi Deflasi 3,82 persen karena harga sayur dan ikan segar di sana mengalami penurunan," tutup dia.
(rna)