Pembangunan infrastruktur belum diimbangi kesiapan daerah
A
A
A
Sindonews.com - Pembangunan infrastruktur di Indonesia selama ini belum diimbangi kesiapan kawasan-kawasan yang ada di daerah. Misalnya pembangunan jembatan Surabaya-Madura atau yang lebih dikenal Suramadu. Awalnya diharapkan dapat mengembangkan kawasan Madura. Tetapi kenyataannya setelah jembatan ini dibangun, yang ada justru ketidaksiapan kawasan di sana.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU), Iman Sudrajat. Menurutnya, sungguh ironis melihat hal demikian dan seharusnya baik pembangunan infrastruktur maupun kawasan dapat dilaksanakan secara bersama-sama.
"Ketika membangun jembatan Suramadu ingin Madura bisa berkembang pesat. Namun, ternyata kawasan ini tidak siap. Maka dari itu ketika bangun (jembatan) Selat Sunda nantinya, (kawasan) Banten dan Lampung harus siap dulu. Apalagi Selat Sunda ini masuk kawasan strategis nasional," ujar Iman usai menjadi keynote speaker dalam The 16th International Symposium of The Indonesian Inter University Transport Studies Forum (FSTPT) dan 1st International Conference on Infrastructure Development di Auditorium Muh Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (2/11/2013).
Tidak dipungkiri, lanjut dia, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pendorong percepatan ekonomi di daerah dan wilayah-wilayah Indonesia. Untuk itu, pemerintah juga berusaha mengembangkan kawasan Indonesia bagian timur baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun kawasan.
"Tanpa infrastruktur yang memadai dan kesiapan kawasan, sulit menarik investor ke sana. Pengembangan infrastruktur perlu ada percepatan nasional, seperti enam koridor (yang ada dalam master plan), yakni Sumatera, Banten, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku," jelasnya.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU), Iman Sudrajat. Menurutnya, sungguh ironis melihat hal demikian dan seharusnya baik pembangunan infrastruktur maupun kawasan dapat dilaksanakan secara bersama-sama.
"Ketika membangun jembatan Suramadu ingin Madura bisa berkembang pesat. Namun, ternyata kawasan ini tidak siap. Maka dari itu ketika bangun (jembatan) Selat Sunda nantinya, (kawasan) Banten dan Lampung harus siap dulu. Apalagi Selat Sunda ini masuk kawasan strategis nasional," ujar Iman usai menjadi keynote speaker dalam The 16th International Symposium of The Indonesian Inter University Transport Studies Forum (FSTPT) dan 1st International Conference on Infrastructure Development di Auditorium Muh Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (2/11/2013).
Tidak dipungkiri, lanjut dia, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pendorong percepatan ekonomi di daerah dan wilayah-wilayah Indonesia. Untuk itu, pemerintah juga berusaha mengembangkan kawasan Indonesia bagian timur baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun kawasan.
"Tanpa infrastruktur yang memadai dan kesiapan kawasan, sulit menarik investor ke sana. Pengembangan infrastruktur perlu ada percepatan nasional, seperti enam koridor (yang ada dalam master plan), yakni Sumatera, Banten, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku," jelasnya.
(dmd)