SMGR gandeng Jepang bangun PLTP 28 MW
A
A
A
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tengah berkonsentrasi melakukan ekspansi bisnis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Tuban, Jawa Timur dengan kapasitas 26-28 megawatt (MW) guna mendukung kebutuhan listrik pabrik semen di lokasi tersebut.
Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto mengatakan, dalam pengerjaan proyek itu, perseroan akan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan saat ini sedang melakukan finalisasi proyek.
Dwi menjelaskan, pembangkit listrik berkapasitas 26-28 MW ini diharapkan dapat mulai efektif pengerjaannya pada awal 2014.
"Kita sudah ketemu Vice Minister Jepang untuk proyek ini dan beliau sangat support. Sekarang prosesnya dalam finalisasi, tahun depan implementasinya," kata Dwi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (4/11/2013).
Selain mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, kerja sama ini juga akan melingkupi penyediaan pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas yang dihasilkan dari limbah atau sampah. Pengembangan pembangkit ini akan dilakukan di Gresik, Jawa Timur.
"Kita akan di-support pemerintahan Jepang terkait program-program lingkungan alam dan sosial. Kemungkinan ada dua project yang akan kita kembangkan, yaitu panas bumi menjadi listrik dan penanganan limbah menjadi energi. Nanti yang di Gresik untuk pengolahan sampah jadi energi, tapi dalam waktu dekat yang di Tuban dulu," kata dia.
Sayangnya, saat disinggung besaran investasi terkait proyek tersebut, Dwi memilih bungkam. "Pendanaan belum ya nanti masih dibicarakan," tandasnya.
Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto mengatakan, dalam pengerjaan proyek itu, perseroan akan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan saat ini sedang melakukan finalisasi proyek.
Dwi menjelaskan, pembangkit listrik berkapasitas 26-28 MW ini diharapkan dapat mulai efektif pengerjaannya pada awal 2014.
"Kita sudah ketemu Vice Minister Jepang untuk proyek ini dan beliau sangat support. Sekarang prosesnya dalam finalisasi, tahun depan implementasinya," kata Dwi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (4/11/2013).
Selain mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, kerja sama ini juga akan melingkupi penyediaan pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas yang dihasilkan dari limbah atau sampah. Pengembangan pembangkit ini akan dilakukan di Gresik, Jawa Timur.
"Kita akan di-support pemerintahan Jepang terkait program-program lingkungan alam dan sosial. Kemungkinan ada dua project yang akan kita kembangkan, yaitu panas bumi menjadi listrik dan penanganan limbah menjadi energi. Nanti yang di Gresik untuk pengolahan sampah jadi energi, tapi dalam waktu dekat yang di Tuban dulu," kata dia.
Sayangnya, saat disinggung besaran investasi terkait proyek tersebut, Dwi memilih bungkam. "Pendanaan belum ya nanti masih dibicarakan," tandasnya.
(rna)