Hatta optimis angka kemiskinan turun jadi 10,5%
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa optimis pemerintah dapat menekan angka kemiskinan sesuai target Rencana Pembagunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2013 sebesar 10,5 persen.
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan sudah terlihat sejak 1990. Bahkan pada 2013 angka kemiskinan sudah menunjukan 11,66 persen. Dia juga mengatakan, seiring meningkatnya perekonomian Indonesia maka juga meningkatkan kesejahteraan dari USD500 menjadi USD4.000 per kapita.
"Jangan pernah berpikir negatif pada bangsa ini. Memang masih banyak yang belum tercapai, tapi banyak keberhasilan bangsa kita yang telah kita capai," ujarnya seperti dikutip dari situs Kemenko Perekonomian, Senin (4/11/2013).
Salah satu keberhasilan yang ditunjukan adalah meningkat kelas menengah dari 37,7 persen pada 2010 menjadi 56,5 persen.
"Bahkan ke depan banyak kalangan memperkirakan Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap cerah karena jumlah kelas menengah kita, yang miskin akan terus turun dan kalangan menengah akan terus meningkat," tuturnya.
Lebih lanjut dia menegaskan pemerintah akan berusaha keras untuk mencapai target angka penurunan kemiskinan di Indonesia. Dengan sisa waktu yang sedikit ini, dia mengaku pemerintah akan terus melakukan gerakan penanggulangan.
Misalnya, menjaga daya beli masyarakat dan memastikan empat kluster kebijakan kemiskinan dalam Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), yaitu membuat program proteksi sosial, program pemberdayaan masyarakat, memberi akses masyarakat perdesaan terhadap sistem masyarakat dan program-program pro rakyat.
"Empat kluster program itu harus jalan karena dananya cukup. Karena program ini akan relative mengurangi beban-beban masyarakat untuk belanja. Program-program pendidikan, beasiswa dinaikkan lagi. Program-program raskin akan berjalan terus bahkan kemarin itu tiga kali tambahannya. Tahun depan belanja sosial akan turun," pungkas Hatt.
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan sudah terlihat sejak 1990. Bahkan pada 2013 angka kemiskinan sudah menunjukan 11,66 persen. Dia juga mengatakan, seiring meningkatnya perekonomian Indonesia maka juga meningkatkan kesejahteraan dari USD500 menjadi USD4.000 per kapita.
"Jangan pernah berpikir negatif pada bangsa ini. Memang masih banyak yang belum tercapai, tapi banyak keberhasilan bangsa kita yang telah kita capai," ujarnya seperti dikutip dari situs Kemenko Perekonomian, Senin (4/11/2013).
Salah satu keberhasilan yang ditunjukan adalah meningkat kelas menengah dari 37,7 persen pada 2010 menjadi 56,5 persen.
"Bahkan ke depan banyak kalangan memperkirakan Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap cerah karena jumlah kelas menengah kita, yang miskin akan terus turun dan kalangan menengah akan terus meningkat," tuturnya.
Lebih lanjut dia menegaskan pemerintah akan berusaha keras untuk mencapai target angka penurunan kemiskinan di Indonesia. Dengan sisa waktu yang sedikit ini, dia mengaku pemerintah akan terus melakukan gerakan penanggulangan.
Misalnya, menjaga daya beli masyarakat dan memastikan empat kluster kebijakan kemiskinan dalam Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), yaitu membuat program proteksi sosial, program pemberdayaan masyarakat, memberi akses masyarakat perdesaan terhadap sistem masyarakat dan program-program pro rakyat.
"Empat kluster program itu harus jalan karena dananya cukup. Karena program ini akan relative mengurangi beban-beban masyarakat untuk belanja. Program-program pendidikan, beasiswa dinaikkan lagi. Program-program raskin akan berjalan terus bahkan kemarin itu tiga kali tambahannya. Tahun depan belanja sosial akan turun," pungkas Hatt.
(izz)