APBD 2013 Mamuju tertinggi sepanjang sejarah
A
A
A
Sindonews.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mamuju tahun 2013 tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah pemerintahan Mamuju. Sebelumnya, dalam APBD pokok 2013 ditetapkan sebesar Rp842.136.114.390 dan setelah perubahan menjadi sebesar Rp863.863.378.784.
Bupati Mamuju Suhardi Duka usai mengikuti sidang paripurna DPRD terhadap pengesahan Ranperda APBDP tahun 2013 kemarin, mengatakan, jumlah APBD Mamuju saat ini sangat sulit lagi diraih. Sebab penganggarannya sudah terpecah ke Daerah Otonomi Baru (DOB), Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Apalagi 2014, rencananya Kabupaten Mamuju akan kembali mengusulkan pemekaran wilayah, yakni pembentukan Kotamadya Mamuju.
"Jadi tentu APBD kita akan semakin kecil. Kecuali kalau tiba-tiba ditemukan potensi minyak atau kekayaan alam lainnya yang dapat mendongkrak APBD," kata Suhardi.
Pengesahan APBD perubahan 2013 ini juga yang tercepat. Karena itu, secara terbuka Suhardi mengapresiasi kerja keras seluruh aparatnya dan DPRD Mamuju. Artinya, pembangunan bisa berjalan normal.
Wakil Ketua DPRD Mamuju, Siti Suraidah Suhardi, usai memimpin sidang mengaku sudah memprediksi terjadi kenaikan sekitar 2,58 persen dari APBD pokok. Dimana pendapatan daerah yang sebelumnya sebesar Rp842.136.114.390, menjadi sebesar Rp863.863.378.784.
Belanja daerah yang secara keseluruhan dalam APBD pokok ditetapkan sebesar Rp863.369.809.603 menjadi sebesar Rp913.990.381.722. Sementara untuk pembiayaan daerah dalam APBD pokok 2013 ditetapkan sebesar Rp35.000.000.000, setelah perubahan ditetapkan menjadi sebesar Rp62.608.255.823,20 atau mengalami kenaikan sekitar 78,88 persen.
Bupati Mamuju Suhardi Duka usai mengikuti sidang paripurna DPRD terhadap pengesahan Ranperda APBDP tahun 2013 kemarin, mengatakan, jumlah APBD Mamuju saat ini sangat sulit lagi diraih. Sebab penganggarannya sudah terpecah ke Daerah Otonomi Baru (DOB), Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Apalagi 2014, rencananya Kabupaten Mamuju akan kembali mengusulkan pemekaran wilayah, yakni pembentukan Kotamadya Mamuju.
"Jadi tentu APBD kita akan semakin kecil. Kecuali kalau tiba-tiba ditemukan potensi minyak atau kekayaan alam lainnya yang dapat mendongkrak APBD," kata Suhardi.
Pengesahan APBD perubahan 2013 ini juga yang tercepat. Karena itu, secara terbuka Suhardi mengapresiasi kerja keras seluruh aparatnya dan DPRD Mamuju. Artinya, pembangunan bisa berjalan normal.
Wakil Ketua DPRD Mamuju, Siti Suraidah Suhardi, usai memimpin sidang mengaku sudah memprediksi terjadi kenaikan sekitar 2,58 persen dari APBD pokok. Dimana pendapatan daerah yang sebelumnya sebesar Rp842.136.114.390, menjadi sebesar Rp863.863.378.784.
Belanja daerah yang secara keseluruhan dalam APBD pokok ditetapkan sebesar Rp863.369.809.603 menjadi sebesar Rp913.990.381.722. Sementara untuk pembiayaan daerah dalam APBD pokok 2013 ditetapkan sebesar Rp35.000.000.000, setelah perubahan ditetapkan menjadi sebesar Rp62.608.255.823,20 atau mengalami kenaikan sekitar 78,88 persen.
(gpr)