Apindo: Percuma upah naik jika harga barang melonjak
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyayangkan kenaikan upah buruh yang sangat tinggi lantaran pada saat yang bersamaan pemerintah tidak bisa menjaga harga barang.
"Kenaikan upah sama saja bohong karena harga barang juga terus meningkat," kata Sekjen Apindo, Suryadi Sasmita di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Dia juga menegaskan setiap kenaikan upah selalu diiringi dengan kenaikan harga. Hal ini menandakan bahwa pemerintah telah gagal dalam menjaga harga barang.
"Kenaikan upah jadi percuma, karena pemerintah tidak menjaga harga barang. Di China breakfest 30 tahun lalu itu 1.000 yen dan sekarang masih segitu. Pemerintah harus jaga lonjakan harga ini," ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar buruh saat ini fokus pada peningkatan produktifitas. Dalam dua tahun ke depan akan ada AFTA atau perdagangan bebas Asia. Di mana para pekerja asing akan mencari kerja ke Indonesia.
"Pada 2015 dan 2016 banyak pekerja luar negeri ke Indonesia. Kita harus mempersiapkan banyak dari Bangladesh, Vieatnam. Jangan smpai kita masih membutuhkan pekerjaan tapi orang asing sudah mencari ke sini," pungkas Suryadi.
"Kenaikan upah sama saja bohong karena harga barang juga terus meningkat," kata Sekjen Apindo, Suryadi Sasmita di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Dia juga menegaskan setiap kenaikan upah selalu diiringi dengan kenaikan harga. Hal ini menandakan bahwa pemerintah telah gagal dalam menjaga harga barang.
"Kenaikan upah jadi percuma, karena pemerintah tidak menjaga harga barang. Di China breakfest 30 tahun lalu itu 1.000 yen dan sekarang masih segitu. Pemerintah harus jaga lonjakan harga ini," ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar buruh saat ini fokus pada peningkatan produktifitas. Dalam dua tahun ke depan akan ada AFTA atau perdagangan bebas Asia. Di mana para pekerja asing akan mencari kerja ke Indonesia.
"Pada 2015 dan 2016 banyak pekerja luar negeri ke Indonesia. Kita harus mempersiapkan banyak dari Bangladesh, Vieatnam. Jangan smpai kita masih membutuhkan pekerjaan tapi orang asing sudah mencari ke sini," pungkas Suryadi.
(izz)