BKPM: Perlambatan ekonomi baik untuk menekan defisit
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini menjadi 5,6 persen, baik untuk mengurangi defisit neraca berjalan.
Pasalnya, pertumbuhan yang dipatok terlalu tinggi akan membuat kebutuhan konsumsi meningkat dan hanya akan menumpuk importir. Sehingga menambah tekanan defisit pada neraca berjalan.
"Dengan pertumbuhan seperti ini, depresiasi rupiah dan tekanan pada impor maka kita bisa menjaga neraca berjalan agar lebih berimbang," ujarnya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Mahendra juga tetap yakin angka realisasi investasi tidak akan terpengaruh dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi ini.
"Semangat dan peluang yang makin baik di investasi dan dikaitkan dengan meningkatnya investasi dan membuka kemungkinan sinergi investasi ke depannya," pungkas Mahendra.
Pasalnya, pertumbuhan yang dipatok terlalu tinggi akan membuat kebutuhan konsumsi meningkat dan hanya akan menumpuk importir. Sehingga menambah tekanan defisit pada neraca berjalan.
"Dengan pertumbuhan seperti ini, depresiasi rupiah dan tekanan pada impor maka kita bisa menjaga neraca berjalan agar lebih berimbang," ujarnya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Mahendra juga tetap yakin angka realisasi investasi tidak akan terpengaruh dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi ini.
"Semangat dan peluang yang makin baik di investasi dan dikaitkan dengan meningkatnya investasi dan membuka kemungkinan sinergi investasi ke depannya," pungkas Mahendra.
(izz)