Chatib berharap pemerintah berikutnya happy
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan M Chatib Basri mengaku segala kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah pada saat ini bertujuan sebagai bentuk antisipasi penarikan dana likuiditas Amerika Serikat (AS).
Dia juga mengutarakan, apabila langkah-langkah yang telah diambil tersebut berjalan dengan efektif maka diharapkan pemerintahan berikutnya dapat menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Berapa lama kita akan menghadapi ini? Sepanjang 2013 dan 2014. Kita harapkan dengan ini pemerintahan berikutnya bisa happy," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Beberapa langkah yang telah diambil pemerintah untuk menekan defisit neraca pembayaran selain paket kebijakan ekonomi Agustus lalu, adalah paket kemudahan perizinan usaha yang telah dikeluarkan di kantor Wakil Presiden Boediono dua minggu lalu.
"Total ada 17 langkah yang dilakukan agar iklim investasi membaik. Kita fokus permudah perizinan karena dibanding dana likuiditas yang bisa diambil kembali, pabrik (investasi) tidak bisa dibawa pulang," terangnya.
Selain itu, Chatib menerangkan, Kemenkeu telah mengeluarkan paket-paket kebijakan seperti pemberian insentif, dan juga memajaki barang mewah. "Agar ketika tapering off terjadi, kita semua sudah sangat siap," tandasnya.
Dia juga mengutarakan, apabila langkah-langkah yang telah diambil tersebut berjalan dengan efektif maka diharapkan pemerintahan berikutnya dapat menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Berapa lama kita akan menghadapi ini? Sepanjang 2013 dan 2014. Kita harapkan dengan ini pemerintahan berikutnya bisa happy," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Beberapa langkah yang telah diambil pemerintah untuk menekan defisit neraca pembayaran selain paket kebijakan ekonomi Agustus lalu, adalah paket kemudahan perizinan usaha yang telah dikeluarkan di kantor Wakil Presiden Boediono dua minggu lalu.
"Total ada 17 langkah yang dilakukan agar iklim investasi membaik. Kita fokus permudah perizinan karena dibanding dana likuiditas yang bisa diambil kembali, pabrik (investasi) tidak bisa dibawa pulang," terangnya.
Selain itu, Chatib menerangkan, Kemenkeu telah mengeluarkan paket-paket kebijakan seperti pemberian insentif, dan juga memajaki barang mewah. "Agar ketika tapering off terjadi, kita semua sudah sangat siap," tandasnya.
(gpr)