BI minta perbankan Sulsel genjot penghimpunan DPK
A
A
A
Sindonews.com - Seiring tingginya rasio loan to deposit ratio (LDR), Bank Indonesia (BI) meminta perbankan umum di Sulsel untuk menggenjot raihan dana pihak ketiga (DPK) masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Suhaedi mengatakan, hingga September 2013, LDR perbankan umum di Sulsel mencapai 139,17 persen. Kredit yang dikucurkan mencapai Rp79,61 triliun sedangkan raihan DPK hanya Rp57,203 triliun.
Padahal idealnya hanya dikisaran 78-92 persen. Sehingga, lanjut dia, masih perlu upaya-upaya yang lebih efektif lagi yang dilakukan perbankan dalam menghimpun DPK.
"Kita harapkan terus menggenjot DPK. Meskipun adanya kredit yang tinggi menunjukkan optimisme dunia usaha baik pengembangan usaha dan pembentukan usaha baru," katanya di sela ramah tamah dengan sejumlah wartawan di Makassar di kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Makassar, Jumat (8/11/2013).
Perkembangan menggembirakan ini, tercermin dari rasio kredit bermasalah yang masih di bawah tiga persen. "Perbankan tentu memegang prinsip kehati-hatian yang tercermin dari Non Performing Loan (NPL/rasio kredit bermasalah) yang tetap rendah yakni 2,77 persen," katanya.
Deputy Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Harymurthy Gunawan menambahkan, guna meningkatkan minat masyarakat dalam menabung, BI akan meluncurkan kembali program Gerakan Indonesia Menabung di Sulsel pada 16 November.
Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Suhaedi mengatakan, hingga September 2013, LDR perbankan umum di Sulsel mencapai 139,17 persen. Kredit yang dikucurkan mencapai Rp79,61 triliun sedangkan raihan DPK hanya Rp57,203 triliun.
Padahal idealnya hanya dikisaran 78-92 persen. Sehingga, lanjut dia, masih perlu upaya-upaya yang lebih efektif lagi yang dilakukan perbankan dalam menghimpun DPK.
"Kita harapkan terus menggenjot DPK. Meskipun adanya kredit yang tinggi menunjukkan optimisme dunia usaha baik pengembangan usaha dan pembentukan usaha baru," katanya di sela ramah tamah dengan sejumlah wartawan di Makassar di kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Makassar, Jumat (8/11/2013).
Perkembangan menggembirakan ini, tercermin dari rasio kredit bermasalah yang masih di bawah tiga persen. "Perbankan tentu memegang prinsip kehati-hatian yang tercermin dari Non Performing Loan (NPL/rasio kredit bermasalah) yang tetap rendah yakni 2,77 persen," katanya.
Deputy Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Harymurthy Gunawan menambahkan, guna meningkatkan minat masyarakat dalam menabung, BI akan meluncurkan kembali program Gerakan Indonesia Menabung di Sulsel pada 16 November.
(gpr)