Izin BI molor, pengaruhi kinerja Bank Bumiputra

Senin, 11 November 2013 - 08:43 WIB
Izin BI molor, pengaruhi kinerja Bank Bumiputra
Izin BI molor, pengaruhi kinerja Bank Bumiputra
A A A
Sindonews.com - Proses perizinan akuisisi beberapa bank yang terhambat akibat peralihan Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan tidak menghambat kinerja bank tersebut. Pasalnya, kondisi ini disebut beberapa analis akan merugikan kinerja keuangan dan kinerja sahamnya.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menegaskan, dampak penundaan perizinan akan berpengaruh ke rencana bisnis bank ke depan. Izin akuisisi MNC Group atas PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) saat ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan permodalan. Dengan tambahan dana akan membuat perseroan lebih leluasa meningkatkan penyaluran kreditnya.

"Secara makro dan mikro, akuisisi ini sangat dibutuhkan Bumiputera untuk menjaga kesehatan kinerjanya. Bank Bumiputera tidak bisa bergerak saat ini. Proses peralihan BI tidak seharusnya mengorbankan perbankan itu sendiri," ujar Edwin saat dihubungi, Senin (11/11/2013).

Dia juga mengingatkan bahwa saat ini para investor mempertanyakan alasan izin BI yang ditunda tersebut. Sebagai perusahaan terbuka, BABP seharusnya mendapatkan penjelasan penundaan izin supaya pasar tidak bertanya-tanya. Pihak otoritas harus menjelaskan alasan apabila memang terdapat masalah yang mengganjal supaya bisa diselesaikan.

Menurut Edwin, jangan sampai ada masalah politik yang menghalangi keluarnya izin tersebut. Kemudian juga tidak ada jaminan nanti setelah peralihan ke OJK akan ada regulasi baru yang semakin memperpanjang perizinan itu.

"Harus dijelaskan pada pasar apa masalah sebenarnya karena ini perusahaan publik. Investor berhak tahu. Jangan sampai ada masalah politis dibaliknya," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, akan sangat buruk apabila dengan penundaan ini menyebabkan adanya bank yang sakit dan berpengaruh pada perbankan nasional. Setidaknya sudah lebih dari enam bulan perizinan akuisisi diajukan, namun tidak mendapat jawaban memuaskan.

"Dalam hitungan hari penundaan ini sangat merugikan. Bagaimana kalau hingga tahun depan? Ini sentimen yang sangat merugikan saham perseroan," ujarnya.

Senada dengannya, analis perbankan PT Mega Capital Indonesia Gene Richard juga menilai dalam jangka panjang penundaan izin ini akan menjadi sentimen negatif bagi harga saham Bank Bumiputera. Pasar akan bertanya alasan penundaan izin tersebut dan diperkirakan dapat membuat penurunan harga saham di pasar modal.

"Penundaan ini akan merusak ekspektasi pasar setelah pengumuman rencana akuisisi tersebut. Dalam jangka panjang akan menjadi sentimen negatif yang membuat harga saham perseroan turun," ujar Richard.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe juga menilai, dengan akuisisi tersebut perseroan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kinerjanya yang positif hingga tutup buku tahun ini.

"Market akan menunggu kinerja perseroan di akhir tahun ini yang akan menentukan harga saham mereka di tahun depan," ujarnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7862 seconds (0.1#10.140)