Harga minyak di perdagangan dunia bervariasi

Selasa, 12 November 2013 - 20:31 WIB
Harga minyak di perdagangan...
Harga minyak di perdagangan dunia bervariasi
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangkan dunia hari ini bervariasi (mixed) karena dealer memantau faktor pasokan di Timur Tengah dan Amerika Serikat (AS).

Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 24 sen menjadi USD94,90 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, naik 43 sen menjadi USD106,83 per barel.

"Brent membuat keuntungan selama dua hari terakhir perdagangan. Hal ini karena dukungan dari risiko pasokan," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dilansir dari AFP, Selasa (12/11/2013).

"Setelah pembicaraan nuklir dengan Iran ditunda tanpa mencapai hasil pada akhir pekan, jelas harapan pelaku pasar memendam pasokan minyak Iran akan segera kembali ke pasar yang prematur. Terlebih, situasi di Libya memberikan sedikit optimisme bahwa produksi minyak negara itu akan normal di masa mendatang," tambahnya.

Perundingan maraton di Jenewa antara Iran dan negara-negara besar gagal menghasilkan kesepakatan, yang dapat meringankan sanksi ekspor minyak mentah bagi Teheran dan membawa kembali produsen minyak utama itu ke pasar global.

Negosiator bersikeras mereka telah dekat mengamankan kesepakatan jangka pendek yang akan membekukan kegiatan nuklir Iran. Ekonomi Iran lumpuh akibat sanksi yang ditargetkan guna mengakhiri program nuklir, diklaim Barat digunakan untuk mengembangkan senjata atom. Namun, Iran membantah tuduhan itu.

Pertemuaan kelompok kekuatan utama yang disebut P5+1, yakni Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia, China plus Jerman dengan Iran akan digelar kembali di Jenewa pada 20 November, untuk meraih kesepakatan jangka panjang.

Di sisi lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina meningkatkan estimasi permintaan global untuk minyak tahun ini dan berikutnya, melihat pemulihan ekonomi di negara-negara maju.

Dalam laporan bulanannya, OPEC menaikkan perkiraan untuk permintaan tahun ini sebesar 400.000 barel per hari menjadi 89,78 miliar barel per hari (mbd), dan perkiraan untuk 2014 dari 90,78 mbd ke 90,82 mbd.

Sementara harga minyak New York berada di bawah tekanan pada ekspektasi lonjakan baru persediaan minyak mentah AS. Data resmi yang dirilis pekan lalu menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik untuk pekan ketujuh berturut-turut, sebagai indikasi permintaan ekonomi terbesar di dunia itu melemah.

Pada situasi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa perekonomian Libya diperkirakan mengalami kontraksi 5,1 persen tahun ini karena gangguan produksi minyak yang dipicu aksi blokade.

Para pengunjuk rasa, termasuk mantan pemberontak, menuntut distribusi yang lebih adil dari sumber daya dan pekerjaan dengan memblokir ladang minyak serta terminal ekspor, yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi Libya sekitar USD13 miliar.

Perusahaan minyak Libya, National Oil Company (NOC) melaporkan, arus keluaran diperkirakan turun menjadi 250.000 barel per hari, dari 1,5 juta barel per hari sebelum protes meletus pada Juli lalu.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8139 seconds (0.1#10.140)