Digempur LCGC, ACC genjot pembiayaan mobil bekas

Rabu, 13 November 2013 - 17:02 WIB
Digempur LCGC, ACC genjot pembiayaan mobil bekas
Digempur LCGC, ACC genjot pembiayaan mobil bekas
A A A
Sindonews.com - Meski gempuran low cost green car (LCGC) terus terjadi, namun pasaran mobil bekas tetap diminati masyarakat Makassar.

Sales Head Astra Credit Companies (ACC) Jonathan Prawira mengatakan, saat ini transaksi ACC perhari mencapai 100 hari. Angka ini diprediksi meningkat pada bulan Desember mendatang saat jelang Natal dan tahun baru.

"Dengan masuknya mobil murah memang ada trend penurunan tapi tidak besar sekitar 10-15 persen. Tapi di bulan Desember kami menargetkan transaksi akan meningkat di bulan biasa sampai 124 unit mobil," ungkap Jonathan kepada SINDO di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2013).

Pasar mobil pembiayaan mobil bekas ini masih didominasi type MPV seperti Avanza dan Xenia, disusul Terios dan Rush. Market terbesar juga masih dikuasai Makassar, Gowa dan Maros.

Menurut Jonathan, masih tingginya peminat mobil bekas, karena masyarakat di daerah ini sudah sadar dengan spesifikasi mobil. Sehingga mobil-mobil murah tidak menggoyahkan pasaran mobil bekas.

Selain itu, sistem pembiayaan yang ditawarkan juga cukup beragam. Mulai dari sistem pembiayaan regulasi biasa, sampai kepada refinancing customer to customer. Penjual mobil dan pembeli bisa langsung ke ACC untuk melakukan transaksi. ACC akan membayar tunai pemilik mobil dan penjual disilakan menyicil ke ACC dengan limit maksimal empat tahun.

Atau jika pemilik mobil ingin mengganti yang baru, pihak ACC bisa langsung melakukan taksasi terhadap mobil pelanggan untuk dikonversi dengan mobil yang diinginkan. "Metode refinancing ini cukup besar kontibusinya bagi transaksi ACC sampai 20 persen,"tandasnya.

Sementara itu, Kepala Wilayah PT Astra Internasional Tbk Daihatsu Sales Operation Indonesia Bagian Timur, Kroda Kalantara mengatakan, mobil LCGC akan membentuk pasar baru di industri otomotif mengingat potensial marketnya yang luar biasa.

Namun, kata dia, kehadirannya tidak lantas membuat pengaruh yang cukup besar terhadap pasar mobil bekas. "Pengaruh pasti ada mengingat potensi marketnya yang luar biasa. Namun tidak terlalu besar," ujarnya.

Menurutnya, ada dua tipikal konsumen yang memutuskan untuk membeli mobil bekas. Membeli karena memang dana yang terbatas dan juga disebabkan faktor gengsi tanpa perlu memperhatikan historis dari produk yang dibelinya.

Konsumen yang memiliki keterbatasan dana inilah diprediksikan akan menjadi "lahan" mobil murah. "Kalau pasar mobil bekas MPV saat ini masih cukup tinggi. Menurut saya, yang tergerus adalah pasar mobil sedan bekas yang memang rentang harganya di kisaran mobil murah," jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3601 seconds (0.1#10.140)