Semen Indonesia incar volume penjualan 7,5 juta ton

Kamis, 14 November 2013 - 13:46 WIB
Semen Indonesia incar volume penjualan 7,5 juta ton
Semen Indonesia incar volume penjualan 7,5 juta ton
A A A
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan volume penjualan dapat mencapai lebih dari 7,5 juta ton pada kuartal IV-2013.

Angka tersebut merupakan konsolidasi dari lini usaha perseroan. Sedangkan untuk volume penjualan domestik saja, perseroan mengincar angka sekitar 7 juta ton.

“Sementara itu, sampai akhir 2013 ini kami proyeksikan untuk volume penjualan secara total konsolidasi dapat mencapai angka 27 juta ton,” kata Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto kepada SINDO, Kamis (14/11/2013).

Dia melanjutkan, untuk domestik saja, perseroan berharap dapat mencapai minimal 25,5 juta ton. Dikatakan Agung, angka tersebut diharapkan mengalami peningkatan 12 persen dari volume penjualan domestik pada periode yang sama tahun lalu sebesar 22,4 juta ton.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, perseroan siap mengoperasikan pabrik pengemasan atau packing plant di Banjarmasin pada kuartal IV nanti.

Tercatat, hingga Agustus 2013 pembangunan sudah mencapai sekitar 90 persen. Untuk proyek ini, perseroan mengucurkan investasi mencapai Rp120 miliar.

Dia mengungkap, pabrik yang terletak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu memiliki satu buah silo dengan kapasitas 600 ribu ton semen pertahun, dilengkapi dua line semen bag dengan rotary packer berkapasitas 2200 bag/jam dan satu line curah dengan kapasitas 120 ton/jam serta dilengkapi dermaga yang bisa disandari kapal dengan kapasitas sebesar 5.000 DWT.

“Packing Plant Banjarmasin ini akan melayani daerah pemasaran Kalimantan Selatan dan sekitarnya,” ujar dia.

Pihaknya berharap, kehadiran packing plant ini mempunyai multiplier effect yang cukup besar bagi perekonomian daerah, antara lain dengan pajak daerah dan retribusi yang dibayar, penyerapan tenaga kerja, dan dampak lainnya seperti kenaikan permintaan sejumlah barang dan jasa, mulai dari kuliner, properti, industri kreatif, perhotelan, dan industri penunjang lainnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7332 seconds (0.1#10.140)