Sekarang, momentum akumulasi beli saham
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang berpendapat, selama sisa waktu 30 hari perdagangan jelang penutupan akhir tahun ini merupakan waktu tepat untuk melakukan akumulasi beli saham-saham yang tengah turun dalam, namun dengan fundamental baik.
"Kita lihatkan sekarang beberapa saham sudah jatuh sangat dalam. Ini sebenarnya justru menjadi momentum selama sisa waktu 30 hari perdagangan ini untuk melakukan pembelian (saham)," kata Edwin saat dihubungi Sindonews, Kamis (14/11/2013).
Peluang tersebut, Edwin menjelaskan, lantaran jelang akhir tahun biasanya pasar saham akan mulai bergairah lagi untuk menghadapi tahun perdagangan baru, dimana biasanya akan dibarengi dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Jelang akhir tahun itu, kita punya kebiasaan window dressing. Sudah begitu, akan ada January Effect dan indeks akan naik. Jadi, manfaatkan sisa waktu 30 hari perdagangan ini untuk melakukan pembelian," ujar dia.
Mengenai sektor yang layak dicermati dan bisa diakumulasi beli, Edwin menyarankan, saham-saham berbasis batu bara, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), konsumer dan media.
"Media ini menarik karena pendapatan iklan juga semakin tinggi. Seperti MSKY (MNC Sky Vision) kinerjanya juga positif di kuartal III kemarin," kata dia.
Di luar sektor tersebut dan di tengah tekanan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang telah menembus angka 7,5 persen, menurut dia, saham sektor perbankan dengan fundamental baik juga layak diakumulasi jelang akhir tahun 2013.
Saham perbankan yang layak diakumulasi tersebut, yakni saham PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Di sisi lain, saham perusahaan konstruksi juga menarik untuk diakumulasi di tengah kondisi yang kurang menarik di tengah kenaikan BI Rate.
"Sektor konstruksi memang kurang diuntungkan juga dengan kenaikan BI Rate. Tapi saham-sahamnya masih ada yang menarik untuk diakumulasi, ada PTPP, ADHI dan WIKA," tutur Edwin.
"Kita lihatkan sekarang beberapa saham sudah jatuh sangat dalam. Ini sebenarnya justru menjadi momentum selama sisa waktu 30 hari perdagangan ini untuk melakukan pembelian (saham)," kata Edwin saat dihubungi Sindonews, Kamis (14/11/2013).
Peluang tersebut, Edwin menjelaskan, lantaran jelang akhir tahun biasanya pasar saham akan mulai bergairah lagi untuk menghadapi tahun perdagangan baru, dimana biasanya akan dibarengi dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Jelang akhir tahun itu, kita punya kebiasaan window dressing. Sudah begitu, akan ada January Effect dan indeks akan naik. Jadi, manfaatkan sisa waktu 30 hari perdagangan ini untuk melakukan pembelian," ujar dia.
Mengenai sektor yang layak dicermati dan bisa diakumulasi beli, Edwin menyarankan, saham-saham berbasis batu bara, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), konsumer dan media.
"Media ini menarik karena pendapatan iklan juga semakin tinggi. Seperti MSKY (MNC Sky Vision) kinerjanya juga positif di kuartal III kemarin," kata dia.
Di luar sektor tersebut dan di tengah tekanan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang telah menembus angka 7,5 persen, menurut dia, saham sektor perbankan dengan fundamental baik juga layak diakumulasi jelang akhir tahun 2013.
Saham perbankan yang layak diakumulasi tersebut, yakni saham PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Di sisi lain, saham perusahaan konstruksi juga menarik untuk diakumulasi di tengah kondisi yang kurang menarik di tengah kenaikan BI Rate.
"Sektor konstruksi memang kurang diuntungkan juga dengan kenaikan BI Rate. Tapi saham-sahamnya masih ada yang menarik untuk diakumulasi, ada PTPP, ADHI dan WIKA," tutur Edwin.
(rna)