Ekonomi 2014 sulit karena pejabat sibuk berpolitik
A
A
A
sindonews.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Deddy Wijaya khawatirkan kondisi ekonomi 2014. Bukan hanya soal penurunan penjualan, tapi keadaan ekonomi yang ada. Ketika sudah memasuki euforia pemilu, pejabat disibukan dengan agenda politik.
“Kalau tingkat penurunan iya. Tahun pemilu itu semua pejabat sudah disibukkan dengan agenda pemilu, sudah tidak dipikirkan bagaimana memperkuat ekonomi dan memperbaiki ekonomi. Ini yang bahaya sebenarnya. Nantinya pejabat hanya memikirkan bagaimana harus menang,” kata dia, Senin (18/11/13).
Berdasarkan neraca perdagangan 2013, kata Deddy, sepanjang tahun menunjukkan angka negarif. Kondisi tersebut diprediksi akan mempengaruhi tahun depan, salah satunya ketika pendapatan pajak tidak mencapai target.
“Untuk pembangunan akan terhambat dan berpengaruh ke rupiah kita. Bisa saja inflasi kita akan tidak terkendali. Penurunan bukan hanya di sektor sandang tapi ekonomi nasional,” jelas dia.
Pengamat ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta meramalkan, kondisi 2014 akan semakin sulit bagi usaha menengah ke atas, khususnya industri.
“jika 30 persen saya pikir tidak seperti itu. Tapi memang akan sangat mempengaruhi. Apalagi bagi sektor industri. Karena memang sejumlah pejabat kita bermain di sini. Maka akan ada percampuran kepentingan ekonomi dan politik di sini,” katanya.
“Kalau tingkat penurunan iya. Tahun pemilu itu semua pejabat sudah disibukkan dengan agenda pemilu, sudah tidak dipikirkan bagaimana memperkuat ekonomi dan memperbaiki ekonomi. Ini yang bahaya sebenarnya. Nantinya pejabat hanya memikirkan bagaimana harus menang,” kata dia, Senin (18/11/13).
Berdasarkan neraca perdagangan 2013, kata Deddy, sepanjang tahun menunjukkan angka negarif. Kondisi tersebut diprediksi akan mempengaruhi tahun depan, salah satunya ketika pendapatan pajak tidak mencapai target.
“Untuk pembangunan akan terhambat dan berpengaruh ke rupiah kita. Bisa saja inflasi kita akan tidak terkendali. Penurunan bukan hanya di sektor sandang tapi ekonomi nasional,” jelas dia.
Pengamat ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta meramalkan, kondisi 2014 akan semakin sulit bagi usaha menengah ke atas, khususnya industri.
“jika 30 persen saya pikir tidak seperti itu. Tapi memang akan sangat mempengaruhi. Apalagi bagi sektor industri. Karena memang sejumlah pejabat kita bermain di sini. Maka akan ada percampuran kepentingan ekonomi dan politik di sini,” katanya.
(gpr)