Zona Euro bukukan surplus perdagangan USD13,1 M

Senin, 18 November 2013 - 19:19 WIB
Zona Euro bukukan surplus...
Zona Euro bukukan surplus perdagangan USD13,1 M
A A A
Sindonews.com - Negara-negara Zona Euro membukukan peningkatan nilai perdagangan dalam 12 bulan dengan mencetak surplus pada September 2013.

Dilansir dari Economic Times, Senin (18/11/2013), Badan Statistik Eropa, Eurostat mencatat surplus sebesar 13,1 miliar euro (USD17,7 miliar) untuk perdagangan barang ke seluruh dunia, dibandingkan dengan 8,6 miliar euro pada September 2012.

Surplus perdagangan adalah salah satu faktor pertumbuhan ekonomi, sedangkan defisit cenderung melemahkan pertumbuhan, sehingga surplus perdagangan sangat penting bagi perekonomian Eropa yang tengah diselimuti krisis.

Dibandingkan dengan angka pada Agustus, Uni Eropa (UE) mengatakan kenaikan muncul dari pertumbuhan 1,0 persen dalam ekspor musiman disesuaikan dan penurunan 0,3 persen dalam impor.

Untuk 28 negara anggota Uni Eropa, termasuk non-euro Inggris dan Polandia, data pada September menunjukkan surplus 0,6 miliar euro, dibandingkan dengan defisit 14,5 miliar pada tahun sebelumnya. Ekspor disesuaikan musiman naik sebesar 0,2 persen, sedangkan impor turun di tingkat yang sama.

Data kumulatif untuk delapan bulan pertama tahun ini menunjukkan penurunan defisit perdagangan energi Uni Eropa dan surplus pada peningkatan barang-barang manufaktur. Impor jatuh dalam perdagangan dengan Jepang (17 persen), Brasil (15 persen) dan Norwegia (11 persen).

Persentase terbesar dalam ekspor dibukukan perdagangan Swiss. Ekspor negara tersebut meningkat sebesar 32 persen dan menghasilkan surplus 56 miliar euro.

Jerman, yang perdagangannya surplus besar telah menjadi objek tekanan politik dari Brussels dan Washington, dengan mencatat surplus terbesar 127,8 m iliar euro antara Januari-Agustus tahun ini. Seperti biasa, Perancis dan Inggris mencatatkan defisit terbesar dalam hal keuangan, sebesar 45-50 miliar euro.

"Masalahnya adalah apakah Jerman bisa berbuat lebih banyak untuk membantu menyeimbangkan perekonomian Eropa," kata Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, pekan lalu.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0407 seconds (0.1#10.140)