Rusia dan Iran Buang Dolar, 96% Transaksi Gunakan Mata Uang Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota BRICS, Rusia dan Iran telah secara resmi meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) untuk perdagangan. Rusia melaporkan bahwa 96% dari seluruh transaksi lintas batas dengan Iran telah diselesaikan dalam mata uang lokal, yaitu rubel dan rial.
Pada 2024 penggunaan mata uang lokal antara Rusia dan Iran meningkat 12,4%, menjadi 96% dari seluruh transaksi.
"Kami telah menandatangani perjanjian mata uang dengan Rusia dan sepenuhnya menghapus dolar AS. Sekarang kami hanya memperdagangkan rubel dan rial," ujar Gubernur Bank Sentral Republik Islam Iran, Mohammad Reza Farzin, dilansir Watcher Guru, Sabtu (30/11/2024).
Kedua negara ini menghadapi sanksi karena Gedung Putih telah mempersulit penerimaan dolar AS. Pada Juli tahun ini, kedua negara BRICS menyetujui kebijakan pertukaran mata uang yang ditandatangani oleh bank sentral Rusia dan Iran.
Mereka juga menyelesaikan integrasi pembayaran Mir Rusia sebagai pengganti sistem pengiriman pesan SWIFT dan dolar AS. Rusia juga mengizinkan warga Iran untuk menarik rial di ATM di seluruh negeri.
Sementara, AS memberikan sanksi kepada Rusia dengan tujuan untuk melemahkan ekonomi. Kremlin melewati sanksi tersebut dengan meyakinkan negara-negara lain untuk meninggalkan dolar AS dan mulai menggunakan mata uang lokal. Inisiatif dedolarisasi berkembang dan banyak negara berkembang sekarang ingin bergabung dengan gerakan ini.
Pada 2024 penggunaan mata uang lokal antara Rusia dan Iran meningkat 12,4%, menjadi 96% dari seluruh transaksi.
"Kami telah menandatangani perjanjian mata uang dengan Rusia dan sepenuhnya menghapus dolar AS. Sekarang kami hanya memperdagangkan rubel dan rial," ujar Gubernur Bank Sentral Republik Islam Iran, Mohammad Reza Farzin, dilansir Watcher Guru, Sabtu (30/11/2024).
Kedua negara ini menghadapi sanksi karena Gedung Putih telah mempersulit penerimaan dolar AS. Pada Juli tahun ini, kedua negara BRICS menyetujui kebijakan pertukaran mata uang yang ditandatangani oleh bank sentral Rusia dan Iran.
Mereka juga menyelesaikan integrasi pembayaran Mir Rusia sebagai pengganti sistem pengiriman pesan SWIFT dan dolar AS. Rusia juga mengizinkan warga Iran untuk menarik rial di ATM di seluruh negeri.
Sementara, AS memberikan sanksi kepada Rusia dengan tujuan untuk melemahkan ekonomi. Kremlin melewati sanksi tersebut dengan meyakinkan negara-negara lain untuk meninggalkan dolar AS dan mulai menggunakan mata uang lokal. Inisiatif dedolarisasi berkembang dan banyak negara berkembang sekarang ingin bergabung dengan gerakan ini.
(nng)