Populasi mobil mini di Tokyo Motor Show 2013 meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Pabrikan mobil Jepang optimistis bahwa mobil mini adalah tren mobil Jepang di masa depan. Ini dibuktikan dalam penyelenggaraan Tokyo Motor Show 2013 di Tokyo Big Sight, yang akan dibuka untuk wartawan seluruh dunia, Rabu (20/11/2013).
Dalam acara yang diliput Sindonews langsung itu, beberapa pabrikan mobil Jepang akan menghadirkan mobil-mobil kecil beserta teknologi tercanggih yang ada di mobil tersebut. Misalnya, Honda S660, sebuah mobil sport berukuran kecil yang pernah melegenda sekitar tahun 1996.
Daihatsu Motor Co di ajang ini juga membawa penantang langsung mobil tersebut. Mobil mini yang belum diumumkan namanya itu, memiliki teknologi unik yakni panel-panel yang bisa berubah-ubah layaknya cover ponsel pintar iPhone.
Populasi mobil berukuran mini di ajang ini pun meningkat. Lebih dari sepertiga mobil yang mendebut di ajang ini adalah mobil-mobil berukuran mini. Jumlahnya meningkat 14 persen dibanding penyelenggaraan Tokyo Motor Show 2011.
Pabrikan mobil Jepang beralih ke mobil mini untuk menarik perhatian anak-anak muda. Sebab saat ini, mobil berukuran dan mesin besar kadung identik dengan orang berumur.
"Saat ini, orang yang mengendarai mobil-mobil kecil dibilang keren. Bahkan orang-orang yang mengendarai sedan cemburu dengan mereka," ujar analis automotif Tokyo, Carnorama Japan Takeshi Miyao.
Menurut data Japan Mini Vehicle Association, sekitar dua dari tiga pengendara mobil adalah wanita. Sedangkan penjualan mobil berukuran mini dengan plat nomor warna kuning itu sepanjang tahun 2013 mendominasi penjualan mobil sebanyak 39 persen.
Jika dibandingkan tahun lalu, peningkatan penjualan tercatat sebesar 3,4 persen. Ini lebih baik dibanding penjualan mobil berukuran besar yang justru turun 6,8 persen.
"Mobil kecil disukai karena memang lebih praktis dan hemat bahan bakar. Biaya pengoperasiannya tidak besar mengingat tingginya biaya kehidupan di Tokyo," kata pemandu lokal, Keith yang menemani Sindonews selama di Tokyo, Jepang.
Meski sedikit terpengaruh oleh kebijakan pajak baru dari Perdana Menteri Shinzo Abe, mobil murah tetap digemari. Saat ini, pajak mobil berukuran mini diwajibkan membayar pajak sebesar 7.200 yen atau hampir Rp1 juta/tahun.
Angka itu Sangat kecil jika dibanding pajak mobil besar dan mesin besar mencapai 29.500-111.000 yen atau sektar Rp3 juta hingga Rp11 juta.
Dalam acara yang diliput Sindonews langsung itu, beberapa pabrikan mobil Jepang akan menghadirkan mobil-mobil kecil beserta teknologi tercanggih yang ada di mobil tersebut. Misalnya, Honda S660, sebuah mobil sport berukuran kecil yang pernah melegenda sekitar tahun 1996.
Daihatsu Motor Co di ajang ini juga membawa penantang langsung mobil tersebut. Mobil mini yang belum diumumkan namanya itu, memiliki teknologi unik yakni panel-panel yang bisa berubah-ubah layaknya cover ponsel pintar iPhone.
Populasi mobil berukuran mini di ajang ini pun meningkat. Lebih dari sepertiga mobil yang mendebut di ajang ini adalah mobil-mobil berukuran mini. Jumlahnya meningkat 14 persen dibanding penyelenggaraan Tokyo Motor Show 2011.
Pabrikan mobil Jepang beralih ke mobil mini untuk menarik perhatian anak-anak muda. Sebab saat ini, mobil berukuran dan mesin besar kadung identik dengan orang berumur.
"Saat ini, orang yang mengendarai mobil-mobil kecil dibilang keren. Bahkan orang-orang yang mengendarai sedan cemburu dengan mereka," ujar analis automotif Tokyo, Carnorama Japan Takeshi Miyao.
Menurut data Japan Mini Vehicle Association, sekitar dua dari tiga pengendara mobil adalah wanita. Sedangkan penjualan mobil berukuran mini dengan plat nomor warna kuning itu sepanjang tahun 2013 mendominasi penjualan mobil sebanyak 39 persen.
Jika dibandingkan tahun lalu, peningkatan penjualan tercatat sebesar 3,4 persen. Ini lebih baik dibanding penjualan mobil berukuran besar yang justru turun 6,8 persen.
"Mobil kecil disukai karena memang lebih praktis dan hemat bahan bakar. Biaya pengoperasiannya tidak besar mengingat tingginya biaya kehidupan di Tokyo," kata pemandu lokal, Keith yang menemani Sindonews selama di Tokyo, Jepang.
Meski sedikit terpengaruh oleh kebijakan pajak baru dari Perdana Menteri Shinzo Abe, mobil murah tetap digemari. Saat ini, pajak mobil berukuran mini diwajibkan membayar pajak sebesar 7.200 yen atau hampir Rp1 juta/tahun.
Angka itu Sangat kecil jika dibanding pajak mobil besar dan mesin besar mencapai 29.500-111.000 yen atau sektar Rp3 juta hingga Rp11 juta.
(rna)