Ini pertimbangan pemerintah soal kebijakan LCGC
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menyampaikan beberapa pertimbangan pemerintah atas kebijakan mobil hemat energi dan harga terjangkau atau low cost green car (LCGC) dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Hatta menjelaskan, antara lain meningkatnya kebutuhan kendaraan bermotor dalam negeri akibat pertumbuhan ekonomi serta mengantisipasi persaingan pasar bebas ASEAN dan internasional.
"Sejalan dengan naiknya pendapatan per kapita membawa dampak meningkatnya kebutuhan kendaraam bermotor akibat bertambahnya kegiatan komersial, industri, serta mobilitas orang dan barang," jelasnya saat sidang paripuran di Nusantara V, DPD Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Dia mengatakan, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan produksinya guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga, jika peluang ini tidak diisi dengan produk dalam negeri, maka produk impor yang akan mengusai dalam negeri.
Dalam menyikapi persaingan era Free Trade Area (FTA) regional ASEAN dan Asia Timur, industri otomotif Indonesia dituntut untuk selalu berinovasi menciptakan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau untuk keperluan pasar domestik dan ekspor.
"Saat ini negara lain dalam regional FTA seperti Thailand, Malaysia, China, Jepang, dan Korea telah memproduksi mobil sejenis LCGC," pungkasnya.
Hatta menjelaskan, antara lain meningkatnya kebutuhan kendaraan bermotor dalam negeri akibat pertumbuhan ekonomi serta mengantisipasi persaingan pasar bebas ASEAN dan internasional.
"Sejalan dengan naiknya pendapatan per kapita membawa dampak meningkatnya kebutuhan kendaraam bermotor akibat bertambahnya kegiatan komersial, industri, serta mobilitas orang dan barang," jelasnya saat sidang paripuran di Nusantara V, DPD Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Dia mengatakan, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan produksinya guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga, jika peluang ini tidak diisi dengan produk dalam negeri, maka produk impor yang akan mengusai dalam negeri.
Dalam menyikapi persaingan era Free Trade Area (FTA) regional ASEAN dan Asia Timur, industri otomotif Indonesia dituntut untuk selalu berinovasi menciptakan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau untuk keperluan pasar domestik dan ekspor.
"Saat ini negara lain dalam regional FTA seperti Thailand, Malaysia, China, Jepang, dan Korea telah memproduksi mobil sejenis LCGC," pungkasnya.
(izz)