Bisnis cokelat Kalla Group beroperasi awal 2014
A
A
A
Sindonews.com - Awal 2014 mendatang PT Kalla Kakao Industri (KKI) yang merupakan bisnis baru Kalla Group rencananya mulai beroperasi. Pabrik tersebut berlokasi di Poros Bandara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Direksi Kalla Group, Hariyadi Kaimuddin mengatakan, sebagai perusahaan "daerah", Kalla Group senantiasa berkomitmen untuk menggarap bisnis yang bermanfaat dengan memanfaatkan potensi daerah.
"Kami lagi running dan targetnya awal tahun sudah bisa operasi. Apalagi lokasi ini merupakan pengambilalihan dari pabrik yang tidak jalan di sana," jelasnya, Rabu (20/11/2013).
Menurut Hariyadi, Kendari sangat berpeluang untuk bisnis cokelat. Anak perusahaan Kalla Group ini akan memanfaatkan bahan baku dari petani setempat. Biji cokelat akan diolah dalam bentuk setengah jadi atau pasta.
Sebagai tahap awal, pabrik cokelat yang menelan investasi Rp350 miliar ini ditargetkan mampu mengolah biji cokelat 35 ribu ton per tahun. Ke depan, kapasitas pabrik akan ditingkatkan menjadi 70 ribu per tahun.
"Sejauh ini, peluang bisnisnya cukup menggiurkan. Beberapa perusahaan cokelat ternama sudah tertarik untuk bekerja sama, seperti Godiva, Nestle, dan Mars," katanya.
Tak hanya dari sisi bisnis, untuk tenaga kerja, Kalla Group juga bakal merekrut tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat. "Ada juga sebagian dari bule (luar negeri) untuk koneksi pasar ke luar negeri," ujarnya.
Direksi Kalla Group, Hariyadi Kaimuddin mengatakan, sebagai perusahaan "daerah", Kalla Group senantiasa berkomitmen untuk menggarap bisnis yang bermanfaat dengan memanfaatkan potensi daerah.
"Kami lagi running dan targetnya awal tahun sudah bisa operasi. Apalagi lokasi ini merupakan pengambilalihan dari pabrik yang tidak jalan di sana," jelasnya, Rabu (20/11/2013).
Menurut Hariyadi, Kendari sangat berpeluang untuk bisnis cokelat. Anak perusahaan Kalla Group ini akan memanfaatkan bahan baku dari petani setempat. Biji cokelat akan diolah dalam bentuk setengah jadi atau pasta.
Sebagai tahap awal, pabrik cokelat yang menelan investasi Rp350 miliar ini ditargetkan mampu mengolah biji cokelat 35 ribu ton per tahun. Ke depan, kapasitas pabrik akan ditingkatkan menjadi 70 ribu per tahun.
"Sejauh ini, peluang bisnisnya cukup menggiurkan. Beberapa perusahaan cokelat ternama sudah tertarik untuk bekerja sama, seperti Godiva, Nestle, dan Mars," katanya.
Tak hanya dari sisi bisnis, untuk tenaga kerja, Kalla Group juga bakal merekrut tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat. "Ada juga sebagian dari bule (luar negeri) untuk koneksi pasar ke luar negeri," ujarnya.
(gpr)