Fuad Rahmany dipajaki preman Tanah Abang
A
A
A
Sindonews.com - Menjalani tugas sebagai petugas pajak nyatanya bukan perkara mudah untuk dilakukan bila hal tersebut dilakukan di lingkungan Pasar Tanah Abang. Persoalan premanisme masih menjadi kendala utama yang mewarnai perpajakan di Tanah Abang.
Setidaknya hal tersebut dialami sendiri ketika Dirjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Fuad Rahmany saat melakukan inspeksi ke lokasi belanja yang terkenal dengan koleksi pakaian dengan harga terjangkaunya tersebut.
"Saya kemarin ke Tanah Abang. Saya ingin coba sebagai Account Representative (AR) itu bagaimana. Ketemu preman terus ditanya, kalau ngaku sebagai petugas pajak, ya kita dipajakin juga," kata Fuad di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Berdasarkan pengalam tersebut, Fuad menerangkan, jumlah personil petugas pajak yang saat ini hanya berjumlah 3 orang di Pasar Tanah Abang, masih jauh untuk bisa dikatakan cukup.
Menurutnya, paling sedikit 1.000 orang petugas perlu dikerahkan untuk dapat menangani permasalahan pajak terutama dalam hal penagihan di Pasar Tanah Abang.
"Tanah Abang itu ada 5.000-an toko, dan AR di sana itu 3 orang. Makanya kita teriak butuh pegawai. Kalau ada 1.000 pegawai pajak disitu beda lagi ceritanya," pungkas dia.
Setidaknya hal tersebut dialami sendiri ketika Dirjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Fuad Rahmany saat melakukan inspeksi ke lokasi belanja yang terkenal dengan koleksi pakaian dengan harga terjangkaunya tersebut.
"Saya kemarin ke Tanah Abang. Saya ingin coba sebagai Account Representative (AR) itu bagaimana. Ketemu preman terus ditanya, kalau ngaku sebagai petugas pajak, ya kita dipajakin juga," kata Fuad di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Berdasarkan pengalam tersebut, Fuad menerangkan, jumlah personil petugas pajak yang saat ini hanya berjumlah 3 orang di Pasar Tanah Abang, masih jauh untuk bisa dikatakan cukup.
Menurutnya, paling sedikit 1.000 orang petugas perlu dikerahkan untuk dapat menangani permasalahan pajak terutama dalam hal penagihan di Pasar Tanah Abang.
"Tanah Abang itu ada 5.000-an toko, dan AR di sana itu 3 orang. Makanya kita teriak butuh pegawai. Kalau ada 1.000 pegawai pajak disitu beda lagi ceritanya," pungkas dia.
(gpr)