PM Belanda: Isu masa lalu tak pengaruhi investasi
PM Belanda: Isu masa lalu tak pengaruhi investasi
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mengatakan, insiden-insiden pada masa lalu yang melibatkan Belanda, seperti pembantaian Rawagede dan kasus Westerling tidak akan membuat investasi Negeri Kincir Angin di Indonesia mengalami hambatan.
Dia mengaku, melihat Indonesia telah mapan secara ekonomi dan secara perlahan Indonesia matang dalam menerapkan proses demokrasi.
"Hubungan kita telah mengalami kondisi positif dan juga negatif. Sejarah adalah proses menuju masa depan dan isu masa lalu tidak akan mengganggu hubungan kita saat ini," ujar Rutte di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (21/11/2013) malam.
Dia juga meyakinini bahwa Pemilu Indonesia tahun depan tidak akan menyebabkan ketidakpastian dalam investasi Belanda di Indonesia.
"Sudah sembilan tahun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan. Jadi walaupun ada presiden dan pemerintahan baru tidak mempengaruhi iklim bisnis," ujar Rutte.
Rutte juga menyinggung bahwa jumlah kelas menengah di Indonesia terus meningkat menjadi alasan investor asal Belanda berniat menanamkan modal serta turut serta dalam pembangunan di Indonesia.
"Ada sekitar 90 juta kelas menengah di Indonesia. Kita tentu bisa membuat hubungan ini lebih baik lagi, terutama karena sudah banyak perusahaan Belanda yang telah ada di Indonesia sebelumnya," tutur dia.
Dia mengaku, melihat Indonesia telah mapan secara ekonomi dan secara perlahan Indonesia matang dalam menerapkan proses demokrasi.
"Hubungan kita telah mengalami kondisi positif dan juga negatif. Sejarah adalah proses menuju masa depan dan isu masa lalu tidak akan mengganggu hubungan kita saat ini," ujar Rutte di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (21/11/2013) malam.
Dia juga meyakinini bahwa Pemilu Indonesia tahun depan tidak akan menyebabkan ketidakpastian dalam investasi Belanda di Indonesia.
"Sudah sembilan tahun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan. Jadi walaupun ada presiden dan pemerintahan baru tidak mempengaruhi iklim bisnis," ujar Rutte.
Rutte juga menyinggung bahwa jumlah kelas menengah di Indonesia terus meningkat menjadi alasan investor asal Belanda berniat menanamkan modal serta turut serta dalam pembangunan di Indonesia.
"Ada sekitar 90 juta kelas menengah di Indonesia. Kita tentu bisa membuat hubungan ini lebih baik lagi, terutama karena sudah banyak perusahaan Belanda yang telah ada di Indonesia sebelumnya," tutur dia.
(rna)
Explore More