Harga minyak di perdagangan dunia mixed
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini mixed, karena pembicaraan penting mengenai program nuklir Iran yang kontroversial memasuki hari ketiga dan kesepatakan dipastikan akan memukul harga.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 29 sen menjadi USD95,15 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Januari naik 28 sen menjadi USD110,36 per barel dalam transaksi di London.
Harga sudah reli pada Kamis (21/11/2013) lalu, dengan Brent ditutup naik dua dolar, berkat data ekonomi AS yang solid dan kurangnya terobosan dalam perundingan internasional terhadap Iran.
Pembicaraan sedang berlangsung di Jenewa antara enam kekuatan dunia dan produsen minyak utama Iran atas program energi nuklirnya, dimana Barat menuduh sebagai kedok untuk pengembangan senjata. Namun, Teheran membantah tudingan tersebut.
Pertemuan itu merupakan pembicaraan putaran ketiga sejak Presiden Iran Hassan Rouhani terpilih pada Juni lalu, dan dipandang sebagai harapan terbesar dalam beberapa tahun dalam menyelesaikan kebuntuan pembicaraan dalam satu dekade.
"Minyak mentah Brent menguat, dengan pelaku pasar menunggu hasil pembicaraan mengenai program nuklir Iran di Jenewa," kata Andrey Kryuchenkov, analis komoditas kelompok keuangan VTB Capital, seperti dilansir dari AFP, Jumat (22/11/2013).
Hari ini, seorang negosiator Iran mengatakan kemajuan sedang dibuat dalam pembicaraan di Jenewa dengan kekuatan dunia, yang disebut P5+1, memberikan harapan untuk menjembatani perbedaan dan menandatangani kesepakatan yang sulit dipahami berkaitan program nuklir Teheran.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 29 sen menjadi USD95,15 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Januari naik 28 sen menjadi USD110,36 per barel dalam transaksi di London.
Harga sudah reli pada Kamis (21/11/2013) lalu, dengan Brent ditutup naik dua dolar, berkat data ekonomi AS yang solid dan kurangnya terobosan dalam perundingan internasional terhadap Iran.
Pembicaraan sedang berlangsung di Jenewa antara enam kekuatan dunia dan produsen minyak utama Iran atas program energi nuklirnya, dimana Barat menuduh sebagai kedok untuk pengembangan senjata. Namun, Teheran membantah tudingan tersebut.
Pertemuan itu merupakan pembicaraan putaran ketiga sejak Presiden Iran Hassan Rouhani terpilih pada Juni lalu, dan dipandang sebagai harapan terbesar dalam beberapa tahun dalam menyelesaikan kebuntuan pembicaraan dalam satu dekade.
"Minyak mentah Brent menguat, dengan pelaku pasar menunggu hasil pembicaraan mengenai program nuklir Iran di Jenewa," kata Andrey Kryuchenkov, analis komoditas kelompok keuangan VTB Capital, seperti dilansir dari AFP, Jumat (22/11/2013).
Hari ini, seorang negosiator Iran mengatakan kemajuan sedang dibuat dalam pembicaraan di Jenewa dengan kekuatan dunia, yang disebut P5+1, memberikan harapan untuk menjembatani perbedaan dan menandatangani kesepakatan yang sulit dipahami berkaitan program nuklir Teheran.
(dmd)