RAPP terapkan ecohydro dalam pengolahan akasia

Senin, 25 November 2013 - 21:00 WIB
RAPP terapkan ecohydro...
RAPP terapkan ecohydro dalam pengolahan akasia
A A A
Sindonews.com - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang beroperasi di Riau menerapkan sistem ecohydro untuk pengolahan kayu akasia sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan bubur kertas dan turunannya.

Presiden Direktur PT RAPP Kusnan Rahmin mengatakan, teknologi ecohydro merupakan hasil dari penelitian, pembelajaran, praktik, dan perbaikan berkesinambungan yang dilakukan perusahaan dalam pengelolaan hutan tanaman lestari di lahan gambut.

"Salah satunya melalui proyek Science-Based Management Support Project (SBMSP) yang dilakukan selama tiga tahun untuk meningkatkan pemahaman tentang hidrologi, ekologi, dan parameter dalam rangka pengelolaan lahan gambut berkelanjutan," katanya, Senin (25/11/2013).

Kusnan menjelaskan, RAPP secara terus menerus melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan teknologi ini untuk mencapai tujuan pembangunan hutan tanaman lestari melalui program continuous improvement.

"Ecohydro merupakan suatu teknologi pengelolaan sumber daya air di lahan gambut untuk mengontrol jumlah dan tinggi muka air. Sehingga mampu menjaga kelembaban gambut untuk pertumbuhan tanaman yang optimal, meminimalkan subsidensi dan bahaya kebakaran," ungkap Kusnan.

Menurutnya, Ecohydro mampu mencegah drainase berlebihan dengan pengelolaan air berdasarkan zonasi. Di mana pengaturan muka air tanah dilakukan melalui hydro buffer di antara tanaman pokok dan kawasan lindung. Sehingga ketinggian air dapat diatur mendekati permukaan pada kawasan lindung, kemudian diturunkan secara bertahap di areal hydro buffer dan ketinggian air yang sesuai untuk kebutuhan tanaman pokok.

Dia menjelaskan, setiap perubahan ketinggian muka air diantara selang kontur (gradient) dibangun bendungan (dam) untuk mengatur dan menjaga ketinggian muka air tanah.

"Bendungan dengan saluran pelimpah (bypass/spillway), kami istilahkan dengan dam sisir berfungsi seperti pintu air otomatis yang akan melimpahkan air yang berlebihan pada musim penghujan dan mempertahankan air pada saat musim kemarau," jelas Kusnan.

RAPP telah menerapkan sistem pemantauan bahaya kebakaran yang menyediakan informasi tingkat bahaya kebakaran dan prosedur kesiap-siagaan berdasarkan tingkat bahaya kebakaran yang disebut Fire Danger Rating (FDR).
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)