PT Timah siapkan perizinan eksplorasi di Myanmar

Rabu, 27 November 2013 - 19:18 WIB
PT Timah siapkan perizinan eksplorasi di Myanmar
PT Timah siapkan perizinan eksplorasi di Myanmar
A A A
Sindonews.com - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) saat ini tengah menyiapkan perizinan eksplorasi cadangan timah di Myanmar, perseroan telah menyiapkan empat utusannya di negara tersersebut.

Direktur Utama Timah, Sukrisno mengatakan dengan disiapkannya proses perizinan tersebut, maka rencana ekspansi TINS di Myanmar akan segera terealisasi. Pasalnya dari tiga perizinan yang sedang diurus, dua diantaranya sudah selesai.

"Jadi, tinggal satu lagi perizinan yang harus dilengkapi, yaitu perizinan eksplorasi yang sedang diurus oleh empat utusan TINS di Myanmar. Desember besok seharusnya izin itu sudah dikantongi, Januari nanti kami bisa mulai eksplorasi," kata Sukrisno dalam jumpa persnya di acara investor Summit 2013 di Hotel Ritz Carton Pacific Place, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Ekspansi perseroan dilakukan dalam tahap, saat ini TINS telah mengantongi izin prinsip seluas 10.000 hektare (ha) dan tahap kedua mengajukan proposal sebanyak 18 blok atau seluas 180.000 ha.

Kegiatan eksplorasi akan dilakukan setelah izin tetap didapatkan yang saat ini masih menunggu izin dari social dan Education of Chief of Ministry Thanitaryl. Keberhasilan dari aktivitas eksplorasi ini akan meningkatkan jumlah cadangan timah terbukti dan terukur secara signifikan, sehingga nantinya dapat meningkatkan kapasitas produksi perseroan.

Luas konsensi tambang timah putih di kawasan Pubyin-Tamok, Myeik District, Thanithary State, Union of Myanmar ini mencapai 10.000 ha. Setelah eksplorasi selesai, maka pihaknya akan segera membentuk dua perusahaan patungan dengan perusahaan BUMN setempat.

Sukrisno menambahkan, kebutuhan ekspansi ini sebagian besar akan menggunakan carry over capex TINS yang tidak terpakai tahun ini. Adapun capex TINS yang dianggarkan sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun, namun baru sekitar Rp450 miliar-Rp500 miliar.

Sisa sekitar Rp900 miliar akan dialokasikan untuk capex tahun depan yang juga dianggarkan sekitar Rp1,4 triliun. "Khusus untuk ekspansi Myanmar, nilai investasinya sekitar USD18 juta," pungkas Sukrisno.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6004 seconds (0.1#10.140)