Spanyol klaim keluar dari resesi ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Spanyol menyatakan pihaknya secara teknis telah lolos dari resesi ekonomi yang menyelimuti selama dua tahun dengan membukukan pertumbuhan lemah pada kuartal ketiga (Q3) 2013. Namun, tingkat pengangguran masih menjulang di angka 26 persen.
Dilansir dari AFP, Kamis (28/11/2013), Institut Statistik Nasional, Insa mencatat produk domestik bruto (PDB) atau total output ekonomi, naik tipis sebesar 0,1 persen pada kuartal ketiga, mengkonfirmasikan data awal yang dirilis bulan sebelumnya.
Sebuah pemulihan signifikan masih jauh dari prospek yang dilihat banyak orang, terutama dalam catatan antrean pengangguran sebanyak 5,9 juta orang, yang mewakili 25,98 persen dari angkatan kerja pada kuartal ketiga. Tidak hanya itu, karyawan juga menderita pemotongan upah tinggi.
Spanyol berjuang dalam satu dekade akibat kehancuran ledakan properti pada 2008, melempar jutaan orang kehilangan pekerjaan, utang besar yang melilit pemerintah, bank dan masyarakat, hingga membuat ekonomi terjun ke dalam resesi double-dip.
Pemerintah konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy meramalkan kontraksi ekonomi 1,3 persen pada 2013 dan 0,7 persen untuk pertumbuhan pada 2014, tingkat yang dianggap banyak analis tidak cukup mengarah pada penciptaan lapangan kerja.
Sementara Bank Sentral Spanyol, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Komisi Eropa mencatat penurunan ekonomi antara 1,4-1,6 persen pada tahun ini .
Dilansir dari AFP, Kamis (28/11/2013), Institut Statistik Nasional, Insa mencatat produk domestik bruto (PDB) atau total output ekonomi, naik tipis sebesar 0,1 persen pada kuartal ketiga, mengkonfirmasikan data awal yang dirilis bulan sebelumnya.
Sebuah pemulihan signifikan masih jauh dari prospek yang dilihat banyak orang, terutama dalam catatan antrean pengangguran sebanyak 5,9 juta orang, yang mewakili 25,98 persen dari angkatan kerja pada kuartal ketiga. Tidak hanya itu, karyawan juga menderita pemotongan upah tinggi.
Spanyol berjuang dalam satu dekade akibat kehancuran ledakan properti pada 2008, melempar jutaan orang kehilangan pekerjaan, utang besar yang melilit pemerintah, bank dan masyarakat, hingga membuat ekonomi terjun ke dalam resesi double-dip.
Pemerintah konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy meramalkan kontraksi ekonomi 1,3 persen pada 2013 dan 0,7 persen untuk pertumbuhan pada 2014, tingkat yang dianggap banyak analis tidak cukup mengarah pada penciptaan lapangan kerja.
Sementara Bank Sentral Spanyol, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Komisi Eropa mencatat penurunan ekonomi antara 1,4-1,6 persen pada tahun ini .
(dmd)