Antisipasi harga batu bara, DEWA genjot produksi
A
A
A
Sindonews.com - Dalam rangka untuk mengantisipasi anjloknya harga batu bara dunia yang semakin sulit diprediksi, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berencana meningkatkan volume produksi pada 2014 menjadi 20,94 juta ton.
Direktur DEWA, Wachjudi Martono mengatakan, untuk dapat memenuhi target produksi tahun depan, perseroan akan mengandalkan setidaknya dari empat kontrak proyek pertambangan batu bara. Antara lain, melalui Batubara Asam Asam (ACP), Bengalon (BCP), Binungan Timur (EBCP) dan Malinau (MCP).
"Untuk Asam-Asam diproyeksi (produksi) meningkat 6,73 juta ton dibanding 2013 sebesar 4,17 juta ton, lalu Bengalon akan berkontribursi maksimal dengan 11,59 Juta ton, Malinau dan Binungan Timur dengan masing-masing 1,54 juta dan 1,07 juta ton," juar dia di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Menurut dia, dengan adanya kontribusi dari empat proyek batu bara tersebut, diharapkan akan mendongkrak perndapatan perseroan hingga mencapai USD34 juta.
Sementara, selain empat proyek tersebut, perseroan juga tengah menjajaki tujuh kontrak yang sedang ditenderkan pada 2014. "Tujuh kontrak itu yang akan menopang revenue kami pada tahun ini, proyek potensial itu adalah proyek jasa penambangan di Sumatera Selatan, Kalimaantan Tengah, dan Kalimantan Timur," pungkas dia.
Direktur DEWA, Wachjudi Martono mengatakan, untuk dapat memenuhi target produksi tahun depan, perseroan akan mengandalkan setidaknya dari empat kontrak proyek pertambangan batu bara. Antara lain, melalui Batubara Asam Asam (ACP), Bengalon (BCP), Binungan Timur (EBCP) dan Malinau (MCP).
"Untuk Asam-Asam diproyeksi (produksi) meningkat 6,73 juta ton dibanding 2013 sebesar 4,17 juta ton, lalu Bengalon akan berkontribursi maksimal dengan 11,59 Juta ton, Malinau dan Binungan Timur dengan masing-masing 1,54 juta dan 1,07 juta ton," juar dia di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Menurut dia, dengan adanya kontribusi dari empat proyek batu bara tersebut, diharapkan akan mendongkrak perndapatan perseroan hingga mencapai USD34 juta.
Sementara, selain empat proyek tersebut, perseroan juga tengah menjajaki tujuh kontrak yang sedang ditenderkan pada 2014. "Tujuh kontrak itu yang akan menopang revenue kami pada tahun ini, proyek potensial itu adalah proyek jasa penambangan di Sumatera Selatan, Kalimaantan Tengah, dan Kalimantan Timur," pungkas dia.
(izz)