Pasar saham syariah makin seksi
Pasar saham syariah makin seksi
A
A
A
Sindonews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham-saham yang masuk dalam kategori syariah jauh lebih menguntungkan ketimbang saham-saham dalam perhitungan Indeks LQ45.
Head of Market Development BEI Irwan Abdalloh mengatakan, pandangan tersebut tercermin dari pertumbuhan imbal hasil (return) Indonesia Shariah Stock Index (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).
Pada periode 12 Mei 2011-22 November 2013, kedua indeks syariah tersebut mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan Indeks LQ45 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"ISSI dan JII mengalami pertumbuhan return masing-masing sebesar 19 persen dan 13 persen. Sedangkan, LQ45 hanya tumbuh 6 persen dan IHSG tumbuh 13 persen," kata Irwan dalam acara Focus Group Discussion di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Mengacu pada data-data tersebut, tercermin bagaimana saham-saham dalam kategori syariah jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan saham di indeks LQ45 dan IHSG.
"Pasar syariah di Tanah Air semakin seksi walaupun umurnya itu baru enam tahun," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa konstituen ISSI pada periode tersebut terus mengalami pertumbuhan dari sebelumnya sebanyak 220 emiten menjadi sebanyak 313 emiten. Sementara dalam Shariah Stock List (DES) tercatat sebanyak 328 perusahaan hingga November 2013.
"Yang listed itu sebanyak 313 perusahaan, public ada lima perusahaan dan nonlisted ada 10 perusahaan. Jadi totalnya sebanyak 328 perusahaan," ungkap dia.
Head of Market Development BEI Irwan Abdalloh mengatakan, pandangan tersebut tercermin dari pertumbuhan imbal hasil (return) Indonesia Shariah Stock Index (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).
Pada periode 12 Mei 2011-22 November 2013, kedua indeks syariah tersebut mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan Indeks LQ45 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"ISSI dan JII mengalami pertumbuhan return masing-masing sebesar 19 persen dan 13 persen. Sedangkan, LQ45 hanya tumbuh 6 persen dan IHSG tumbuh 13 persen," kata Irwan dalam acara Focus Group Discussion di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Mengacu pada data-data tersebut, tercermin bagaimana saham-saham dalam kategori syariah jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan saham di indeks LQ45 dan IHSG.
"Pasar syariah di Tanah Air semakin seksi walaupun umurnya itu baru enam tahun," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa konstituen ISSI pada periode tersebut terus mengalami pertumbuhan dari sebelumnya sebanyak 220 emiten menjadi sebanyak 313 emiten. Sementara dalam Shariah Stock List (DES) tercatat sebanyak 328 perusahaan hingga November 2013.
"Yang listed itu sebanyak 313 perusahaan, public ada lima perusahaan dan nonlisted ada 10 perusahaan. Jadi totalnya sebanyak 328 perusahaan," ungkap dia.
(rna)
Explore More