Logindo bidik kontrak USD64 juta di 2014
A
A
A
Sindonews.com - PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) membidik kontrak baru hingga USD64 juta dari sejumlah tender pengangkutan lepas pantai (offshore) pada 2014.
Presiden Direktur LEAD Eddy K Logam mengatakan, perseroan saat ini tengah mengikuti sejumla tender pengangkutan yang nilai totalnya mencapai USD160 juta.
"Itu total yang kita ikuti tendernya, jadi belum belum tentu dapat semua. Espektasi kita bisa dapat sekitar 30-40 persennya," kata Eddy usai pencatatan saham perdana (listing) LEAD di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Dengan perhitungan tersebut, dapat diasumsikan bahwa perseroan pada tahun depan menargetkan dapat memeperoleh kontrak baru dengan nilai berkisar USD48-64 juta.
Meskipun enggan merinci tender kontrak apa saja yang tengah diikuti oleh perseroan, namun dia menerangkan bahwa sebagian besar proyek yang diikuti tendernya merupakan proyek lepas pantai yang dijalankan pemerintah (BUMN).
"Kita belum bisa merinci karena masih proses tender. Tapi pemerintah tahun depan kan memiliki program untuk meningkatkan volume eksplorasi minyak mentah," ujar Eddy.
Presiden Direktur LEAD Eddy K Logam mengatakan, perseroan saat ini tengah mengikuti sejumla tender pengangkutan yang nilai totalnya mencapai USD160 juta.
"Itu total yang kita ikuti tendernya, jadi belum belum tentu dapat semua. Espektasi kita bisa dapat sekitar 30-40 persennya," kata Eddy usai pencatatan saham perdana (listing) LEAD di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Dengan perhitungan tersebut, dapat diasumsikan bahwa perseroan pada tahun depan menargetkan dapat memeperoleh kontrak baru dengan nilai berkisar USD48-64 juta.
Meskipun enggan merinci tender kontrak apa saja yang tengah diikuti oleh perseroan, namun dia menerangkan bahwa sebagian besar proyek yang diikuti tendernya merupakan proyek lepas pantai yang dijalankan pemerintah (BUMN).
"Kita belum bisa merinci karena masih proses tender. Tapi pemerintah tahun depan kan memiliki program untuk meningkatkan volume eksplorasi minyak mentah," ujar Eddy.
(rna)