Menteri BUMN: Itu bentuk perlawanan
A
A
A
Sindonews.com - Beredarnya kabar rencana pengunduran diri Nur Pamudji sebagai nakhoda PT PLN (Persero), menghentak banyak orang. Ide pensiun dini, pertama kali dihembuskan lewat pembicaraan diam-diam antara Nur Pamudji dengan bosnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Pembicaraan itu, terjadi sebelum Nur Pamudji diperiksa sebagai saksi oleh Kejakssan Agung (Kejagung) pada 28 November lalu.
Seperti diketahui, pemeriksaan terhadap Nur Pamudji ini, dalam dugaan korupsi pengadaan flame turbin. Tendernya sendiri, untuk pekerjaan life time extension (LTE) Major Overhouls gas turbine (GT) 2.1 dan 2.2, di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 2 Belawan, tahun 2012.
Permohonan Nur Pamudji untuk mundur, diakui Dahlan cukup mengagetkan. Menurutnya, ide pengunduran diri itu bukan lantaran ada ketakutan, melainkan karena rasa tanggungjawab yang besar dalam melindungi bawahan. Kepada Kikiy Achmad Rizqi dari SINDO Weekly, Selasa pagi pekan ini, Dahlan mengungkapkan, alasan pengunduran diri Nur Pamudji. Berikut petikan wawancaranya.
Sebenarnya bagaimana awal munculnya isu kalau Nur Pamudji mau mengundurkan diri sebagai Dirut PLN?
Itu benar, bukan isu. Kejadiannya sekitar tiga minggu lalu, Pak Nur kirim SMS (short message service-pesan singkat) ke saya. Isinya mau mengundurkan diri. Benar-benar saya kaget. Langsung saya panggil beliau dan minta agar dia tetap tenang.
Apa alasannya sampai tiba-tiba mau mengundurkan diri?
Mungkin, dia merasa sebagai pemimpin yang baik tidak sampai hati melibat jajarannya kena kasus korupsi. Jadi seperti ada tekanan soal kasus dugaan korupsi Flame Turbin di PLTGU Belawan, tahun anggaran 2012, yang diusut kejaksaaan.
Lalu apa tindakan Anda atas permintaan pengunduran diri tersebut?
Saya sih inginnya tidak mengabulkan. Pak Nur Pamudji itu orang yang terkenal dengan integritas yang sangat bagus, jujur dan berani. Kalau ada anak buahnya yang korupsi misalnya, tidak perlu orang lain untuk menindak tapi dia sendiri yang melakukan. Selain itu, dia juga insinyur elektro yang luar biasa pandai.
Pada kasus terbaru flame GT 2.1 dan 2.2 PLTGU Blok 2 Belawan Tahun 2012 sudah ada lima tersangka baru. Apakah ini yang jadi ketakutan Nur Pamudji dan adanya intervensi atau kemungkinan dia akan terlibat?
Saya tidak menanggapai itu. Itu sudah urusan pak Nur. Saya tidak tahu detailnya. Nanti saya salah mengomentari. Pak Nur mau mengundurkan diri, antara lain bukan karena itu.
Jadi karena apa?
Dia hanya merasa tidak sampai hati melihat bawahannya dijadikan tersangka saja.
Tapi Nur Pamudji terkesan paranoid atau ketakutan soal kasus ini?
Ah tidak takut. Pak Nur Pamudji adalah orang yang sama sekali tidak merasa takut. Dia gundah. Itu rasa tanggung jawab dia. Jadi dia itu pemimpin yang tidak bisa tidak membela anak buahnya yang dia yakini tidak salah. Tapi tentunya dia pemimpin yang bertanggung jawab. Dia punya perasaan, untuk apa dia jadi Dirut PLN kalau anak buahnya begini (dijadikan tersangka). Saya terharu sekali atas sikapnya seperti itu.
Sebagai atasan, bagaimana kinerja Nur Pamudji yang Anda bilang hebat selama ini?
Kalau dilihat dari persoalan listrik yang luar biasa, saya kasih nilai delapan. Misalnya ada krisis listrik di daerah Sumatera Utara, ya tidak bisa hanya menyalahkan dia saja. Soalnya sudah ada pembangunan pembangkit listrik di Pangkalan Susu yang cukup besar, yaitu 2 x 200 MW. Tetapi untuk mencoba supaya proyek itu bisa difinalisasi, harus terlebih dulu ada listrik masuk. Membangun jaringan untuk proyek itu saja sulit sekali. Kendala lainnya, kalau membangun tower malah diambil dan digergaji orang. Seorang direktur PLN tidak bisa mengatasinya sendirian.
Jangan-jangan alasan pengunduran diri Nur Pamudji itu karena adanya intervensi, misalnya dari Anda sebagai atasannya?
Sekali lagi, ia mundur dengan alasan tak mampu melindungi anak buahnya yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Flame Turbin di Belawan. Tapi, hal ini oleh berbagai kalangan menginterpretasikan niat mundur itu sebagai bentuk perlawanan, karena ia meyakini anak buahnya tidak melakukan korupsi.
Baca selangkapnya, SINDO Weekly edisi Kamis, 12 Desember 2013
Seperti diketahui, pemeriksaan terhadap Nur Pamudji ini, dalam dugaan korupsi pengadaan flame turbin. Tendernya sendiri, untuk pekerjaan life time extension (LTE) Major Overhouls gas turbine (GT) 2.1 dan 2.2, di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 2 Belawan, tahun 2012.
Permohonan Nur Pamudji untuk mundur, diakui Dahlan cukup mengagetkan. Menurutnya, ide pengunduran diri itu bukan lantaran ada ketakutan, melainkan karena rasa tanggungjawab yang besar dalam melindungi bawahan. Kepada Kikiy Achmad Rizqi dari SINDO Weekly, Selasa pagi pekan ini, Dahlan mengungkapkan, alasan pengunduran diri Nur Pamudji. Berikut petikan wawancaranya.
Sebenarnya bagaimana awal munculnya isu kalau Nur Pamudji mau mengundurkan diri sebagai Dirut PLN?
Itu benar, bukan isu. Kejadiannya sekitar tiga minggu lalu, Pak Nur kirim SMS (short message service-pesan singkat) ke saya. Isinya mau mengundurkan diri. Benar-benar saya kaget. Langsung saya panggil beliau dan minta agar dia tetap tenang.
Apa alasannya sampai tiba-tiba mau mengundurkan diri?
Mungkin, dia merasa sebagai pemimpin yang baik tidak sampai hati melibat jajarannya kena kasus korupsi. Jadi seperti ada tekanan soal kasus dugaan korupsi Flame Turbin di PLTGU Belawan, tahun anggaran 2012, yang diusut kejaksaaan.
Lalu apa tindakan Anda atas permintaan pengunduran diri tersebut?
Saya sih inginnya tidak mengabulkan. Pak Nur Pamudji itu orang yang terkenal dengan integritas yang sangat bagus, jujur dan berani. Kalau ada anak buahnya yang korupsi misalnya, tidak perlu orang lain untuk menindak tapi dia sendiri yang melakukan. Selain itu, dia juga insinyur elektro yang luar biasa pandai.
Pada kasus terbaru flame GT 2.1 dan 2.2 PLTGU Blok 2 Belawan Tahun 2012 sudah ada lima tersangka baru. Apakah ini yang jadi ketakutan Nur Pamudji dan adanya intervensi atau kemungkinan dia akan terlibat?
Saya tidak menanggapai itu. Itu sudah urusan pak Nur. Saya tidak tahu detailnya. Nanti saya salah mengomentari. Pak Nur mau mengundurkan diri, antara lain bukan karena itu.
Jadi karena apa?
Dia hanya merasa tidak sampai hati melihat bawahannya dijadikan tersangka saja.
Tapi Nur Pamudji terkesan paranoid atau ketakutan soal kasus ini?
Ah tidak takut. Pak Nur Pamudji adalah orang yang sama sekali tidak merasa takut. Dia gundah. Itu rasa tanggung jawab dia. Jadi dia itu pemimpin yang tidak bisa tidak membela anak buahnya yang dia yakini tidak salah. Tapi tentunya dia pemimpin yang bertanggung jawab. Dia punya perasaan, untuk apa dia jadi Dirut PLN kalau anak buahnya begini (dijadikan tersangka). Saya terharu sekali atas sikapnya seperti itu.
Sebagai atasan, bagaimana kinerja Nur Pamudji yang Anda bilang hebat selama ini?
Kalau dilihat dari persoalan listrik yang luar biasa, saya kasih nilai delapan. Misalnya ada krisis listrik di daerah Sumatera Utara, ya tidak bisa hanya menyalahkan dia saja. Soalnya sudah ada pembangunan pembangkit listrik di Pangkalan Susu yang cukup besar, yaitu 2 x 200 MW. Tetapi untuk mencoba supaya proyek itu bisa difinalisasi, harus terlebih dulu ada listrik masuk. Membangun jaringan untuk proyek itu saja sulit sekali. Kendala lainnya, kalau membangun tower malah diambil dan digergaji orang. Seorang direktur PLN tidak bisa mengatasinya sendirian.
Jangan-jangan alasan pengunduran diri Nur Pamudji itu karena adanya intervensi, misalnya dari Anda sebagai atasannya?
Sekali lagi, ia mundur dengan alasan tak mampu melindungi anak buahnya yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Flame Turbin di Belawan. Tapi, hal ini oleh berbagai kalangan menginterpretasikan niat mundur itu sebagai bentuk perlawanan, karena ia meyakini anak buahnya tidak melakukan korupsi.
Baca selangkapnya, SINDO Weekly edisi Kamis, 12 Desember 2013
(dmd)