Open access jadi peluang PGAS rambah bisnis baru

Senin, 16 Desember 2013 - 12:28 WIB
Open access jadi peluang PGAS rambah bisnis baru
Open access jadi peluang PGAS rambah bisnis baru
A A A
Sindonews.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diimbau tidak perlu takut mengikuti penerapan kebijakan akses bersama (open access) pada seluruh jaringan pipa gas yang dimilikinya.

Dengan membuka akses pipa gas, perseroan akan merambah bisnis baru penyewaan pipa gas yang akan mendongkrak pendapatan dan laba.

“Kebijakan open access merupakan peluang baru di bidang transmisi gas, seperti menaikkan biaya sewa pipa transmisi. Dengan demikian, pendapatan PGAS akan meningkat,” ujar analis Panin Sekuritas Fajar Indra dalam rilisnya di Jakarta, Senin (16/12/2013).

Fajar menilai, PGAS tidak perlu mengkhawatirkan kebijakan open access yang selama ini ditakutkan akan menurunkan pendapatan dan laba perseroan, yang berujung pada stagnansi harga saham.

Menurut dia, prospek bisnis PGAS sebetulnya masih sangat menarik. Selain bisnis distribusi gas yang saat ini mendominasi sumber pendapatan utama, PGAS memiliki peluang mengembangkan sumber pemasukan dari penyewaan pipa gas dan produksi gasnya sendiri.

“PGAS kan baru saja mengakuisisi blok Pangkah melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia, kontribusinya ke pendapatan mencapai USD17 juta. Sementara dari bisnis penyewaan pipa gas yang selama ini sudah berjalan, kontribusinya sekitar USD141 juta," tutur dia.

Sementara, dia menambahkan, total pendapatan PGAS sekitar USD2,2 miliar. Dengan demikian kontribusi pada sektor non distribusi gas sekitar 10 persen dan masih bisa dikembangkan ke depannya sebagai diversifikasi bisnis.

"Jadi saya kira PGAS tidak perlu takut melaksanakan open access,” ujar Fajar.

PGAS memiliki jaringan pipa gas sepanjang 6.000 kilometer. Hingga saat ini, PGAS baru membuka akses sepanjang 2.000 km, sedangkan perseroan menolak merealisasikan kebijakan open access pada pipa lainnya sepanjang 4.000 km.

Pada perdagangan akhir sesi I, harga saham PGAS ditutup pada level Rp4.500 per lembar saham. Posisi ini susut 125 poin atau 2,7 pesren dibanding penutupan akhir pekan lalu di level Rp4.625 per lembar saham.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1758 seconds (0.1#10.140)