FREN lunasi kewajiban BHP pita frekuensi Rp543 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah melakukan pembayaran kewajiban Biaya Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi sebesar Rp543 miliar. Sebelumnya perseroan telah membayarkan Rp321 miliar, dan akhir minggu lalu sebelum jatuh tempo tanggal 15 Desember, perseroan telah melunasi kewajiban sebesar Rp222 miliar.
Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys mengatakan, pembayaran ini membuat kewajiban perusahaan sesuai dengan keputusan Kemenkominfo telah tuntas dilunasi.
“Pelunasan ini merupakan komitmen kami sebagai operator telekomunikasi nasional, untuk memenuhi kewajiban tersebut sebelum batas waktu yang ditentukan, sebagai bentuk kepatuhan atas regulasi yang telah ditetapkan. Dengan mengucap syukur, kewajiban yang sangat besar nilainya ini tetap bisa dipenuhi walaupun kondisi keuangan perusahaan cukup ketat" ujar Merza dalam siaran persnya, Selasa (17/12/2013).
Dia mengatakan, langkah perseroan ini semakin memperkuat posisi perusahaan untuk menjadi operator seluler di Indonesia. Sehingga semakin siap untuk melayani semua pelanggannya dengan jauh lebih berkualitas lagi.
Saat ini total jumlah pelanggan Smartfren hingga kuartal ketiga 2013 mencapai 12,5 juta pelanggan, dan 5,5 juta di antaranya merupakan pelanggan data.
Sementara pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Smartfren semakin tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, dan kota besar di Sulawesi. Sepanjang 2013 Smartfren juga memperluas area pelayanannya dengan membuka galeri Smartfren baru di Lombok, Pematang Siantar, Pontianak, Jambi, Manadi, Padang, Bangka Belitung, Aceh, Batam, Pekanbaru, Banjarmasin, dan Samarinda. Dengan demikian total keseluruhan galeri yang dimiliki Smartfren mencapai 185 Galeri.
Saat ini, merujuk data IDC (International Data Center) Q3 2013, Smartfren juga tercatat sebagai perusahaan yang berada di posisi nomor dua dalam memasarkan smartphone, dengan brand Andromax, di Indonesia setelah Samsung.
Posisi Andromax juga berada di atas dua produk handphone internasional yaitu Blackberry serta Nokia. Hal tersebut didukung dengan suksesnya serial Andromax, Smartphone yang dihadirkan oleh Smartfren sebagai usaha untuk memberikan pilihan perangkat berkualitas dan enak dipakai bagi masyarakat.
Pihaknya juga optimis mampu memberikan layanan terbaik ditengah persaingan yang ketat dengan penyedia jasa telekomunikasi seluler lainnya. “Sebagai perusahaan nasional, kami percaya ke depannya kami bukan saja operator voice dan data biasa, tapi sekaligus sebagai penyedia perangkat seluler dan layanan paket data yang lengkap, terjangkau dan memuaskan bagi pelanggan,” tutup Merza.
Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys mengatakan, pembayaran ini membuat kewajiban perusahaan sesuai dengan keputusan Kemenkominfo telah tuntas dilunasi.
“Pelunasan ini merupakan komitmen kami sebagai operator telekomunikasi nasional, untuk memenuhi kewajiban tersebut sebelum batas waktu yang ditentukan, sebagai bentuk kepatuhan atas regulasi yang telah ditetapkan. Dengan mengucap syukur, kewajiban yang sangat besar nilainya ini tetap bisa dipenuhi walaupun kondisi keuangan perusahaan cukup ketat" ujar Merza dalam siaran persnya, Selasa (17/12/2013).
Dia mengatakan, langkah perseroan ini semakin memperkuat posisi perusahaan untuk menjadi operator seluler di Indonesia. Sehingga semakin siap untuk melayani semua pelanggannya dengan jauh lebih berkualitas lagi.
Saat ini total jumlah pelanggan Smartfren hingga kuartal ketiga 2013 mencapai 12,5 juta pelanggan, dan 5,5 juta di antaranya merupakan pelanggan data.
Sementara pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Smartfren semakin tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, dan kota besar di Sulawesi. Sepanjang 2013 Smartfren juga memperluas area pelayanannya dengan membuka galeri Smartfren baru di Lombok, Pematang Siantar, Pontianak, Jambi, Manadi, Padang, Bangka Belitung, Aceh, Batam, Pekanbaru, Banjarmasin, dan Samarinda. Dengan demikian total keseluruhan galeri yang dimiliki Smartfren mencapai 185 Galeri.
Saat ini, merujuk data IDC (International Data Center) Q3 2013, Smartfren juga tercatat sebagai perusahaan yang berada di posisi nomor dua dalam memasarkan smartphone, dengan brand Andromax, di Indonesia setelah Samsung.
Posisi Andromax juga berada di atas dua produk handphone internasional yaitu Blackberry serta Nokia. Hal tersebut didukung dengan suksesnya serial Andromax, Smartphone yang dihadirkan oleh Smartfren sebagai usaha untuk memberikan pilihan perangkat berkualitas dan enak dipakai bagi masyarakat.
Pihaknya juga optimis mampu memberikan layanan terbaik ditengah persaingan yang ketat dengan penyedia jasa telekomunikasi seluler lainnya. “Sebagai perusahaan nasional, kami percaya ke depannya kami bukan saja operator voice dan data biasa, tapi sekaligus sebagai penyedia perangkat seluler dan layanan paket data yang lengkap, terjangkau dan memuaskan bagi pelanggan,” tutup Merza.
(gpr)