Produksi CPO AALI meningkat 4,1%
Produksi CPO AALI meningkat 4,1%
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hingga 11 bulan tahun ini mencatat kenaikan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi 1,39 juta ton dibanding periode yang sama 2012 sebanyak 1,34 juta ton.
Investor Relations AALI Rudy Limardjo mengatakan bahwa naiknya produksi CPO perseroan didorong meningkatnya perolehan produksi CPO di November 2013 sebesar 155.321 ton.
"Dengan demikian, total produksi CPO AALI sampai November 2013 mencapai 1,39 juta ton atau naik 4,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/12/2013).
Naiknya produksi CPO perseroan tersebut tidak dibarengi dengan naiknya produksi tandan buah segar (TBS) pada periode yang sama. Pada periode Januari-November 2013, produksi TBS persreoan tercatat turun 6,8 persen menjadi 4,67 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,01 juta ton.
Yield rata-rata TBS sepanjang 11 bulan anjlok 10,9 persen menjadi 18,95 persen dibanding tahun lalu sebesar 21,26 persen. Adapun, semua kebun perseroan mencatat penurunan produksi TBS perseroan.
Produksi TBS di kebun wilayah Sumatera menyusut 6,3 persen dari 2,1 3juta ton menjadi 1,99 juta ton, wilayah Kalimantan berkurang 8,4 persen menjadi 1,83 juta ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 2 juta ton. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Sulawesi, yang mengalami penurunan 4,6 persen dari 888.493 ton menjadi 846.151 ton.
Sementara produksi TBS sepanjang 11 bulan tahun ini dikontribusi dari Sumatera sebesar 42,7 persen, Kalimantan sekitar 39,2 persen dan Sulawesi 18,1 persen.
Produksi TBS olah meningkat 3,8 persen menjadi 6,23 juta ton dibanding akhir November tahun lalu sebanyak 6,01 juta ton. Namun, produksi TBS dari kebun inti menurun 6,9 persen menjadi 3,39 juta ton dari sebelumnya 3,65 juta ton, sedangkan dari kebun eksternal meningkat 20,3 persen menjadi 2,84 juta ton dari 2,36 juta ton.
Produksi komoditas kebun perseroan lainnya, kernel pada akhir November 2013 tercatat meningkat 1,3 persen menjadi 296.886 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 293.886 ton.
Berdasarkan laporan Oil World, Indonesia sejak 2006 menjadi produsen CPO terbesar di dunia dengan produksi mencapai 16,05 juta. Produksi itu di atas Malaysia sebanyak 15,88 juta ton. Bersama Malaysia, Indonesia menguasai lebih dari 85 persen produksi CPO dunia.
Permintaan CPO dunia dalam lima tahun terakhir, rata-rata tumbuh 5,2 persen. Pada 2012, konsumsi CPO dunia mencapai 52,15 juta ton atau naik 7 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 48,73 juta ton.
Pada tahun ini, konsumsi CPO diperkirakan mencapai 56,95 juta ton atau naik 9,2 persen dibanding tahun lalu. Angka itu melebih target produksi CPO yang dihasilkan sebesar 56,32 juta ton.
Investor Relations AALI Rudy Limardjo mengatakan bahwa naiknya produksi CPO perseroan didorong meningkatnya perolehan produksi CPO di November 2013 sebesar 155.321 ton.
"Dengan demikian, total produksi CPO AALI sampai November 2013 mencapai 1,39 juta ton atau naik 4,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/12/2013).
Naiknya produksi CPO perseroan tersebut tidak dibarengi dengan naiknya produksi tandan buah segar (TBS) pada periode yang sama. Pada periode Januari-November 2013, produksi TBS persreoan tercatat turun 6,8 persen menjadi 4,67 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,01 juta ton.
Yield rata-rata TBS sepanjang 11 bulan anjlok 10,9 persen menjadi 18,95 persen dibanding tahun lalu sebesar 21,26 persen. Adapun, semua kebun perseroan mencatat penurunan produksi TBS perseroan.
Produksi TBS di kebun wilayah Sumatera menyusut 6,3 persen dari 2,1 3juta ton menjadi 1,99 juta ton, wilayah Kalimantan berkurang 8,4 persen menjadi 1,83 juta ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 2 juta ton. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Sulawesi, yang mengalami penurunan 4,6 persen dari 888.493 ton menjadi 846.151 ton.
Sementara produksi TBS sepanjang 11 bulan tahun ini dikontribusi dari Sumatera sebesar 42,7 persen, Kalimantan sekitar 39,2 persen dan Sulawesi 18,1 persen.
Produksi TBS olah meningkat 3,8 persen menjadi 6,23 juta ton dibanding akhir November tahun lalu sebanyak 6,01 juta ton. Namun, produksi TBS dari kebun inti menurun 6,9 persen menjadi 3,39 juta ton dari sebelumnya 3,65 juta ton, sedangkan dari kebun eksternal meningkat 20,3 persen menjadi 2,84 juta ton dari 2,36 juta ton.
Produksi komoditas kebun perseroan lainnya, kernel pada akhir November 2013 tercatat meningkat 1,3 persen menjadi 296.886 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 293.886 ton.
Berdasarkan laporan Oil World, Indonesia sejak 2006 menjadi produsen CPO terbesar di dunia dengan produksi mencapai 16,05 juta. Produksi itu di atas Malaysia sebanyak 15,88 juta ton. Bersama Malaysia, Indonesia menguasai lebih dari 85 persen produksi CPO dunia.
Permintaan CPO dunia dalam lima tahun terakhir, rata-rata tumbuh 5,2 persen. Pada 2012, konsumsi CPO dunia mencapai 52,15 juta ton atau naik 7 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 48,73 juta ton.
Pada tahun ini, konsumsi CPO diperkirakan mencapai 56,95 juta ton atau naik 9,2 persen dibanding tahun lalu. Angka itu melebih target produksi CPO yang dihasilkan sebesar 56,32 juta ton.
(rna)
Explore More