Hatta: Freeport dan Newmont harus bangun smelter
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memahami apabila Freeport dan Newmont memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan smelter dalam mengolah bahan tambang mentah guna dijadikan konsentrat.
Dia menyebut hal tersebut harus dilakukan agar Indonesia berhenti mengekspor barang mentah ke luar negeri. "Ya, saya kira itu tidak ada jalan kecuali dijalankan. Saya hanya bisa katakan kepada mereka bahwa proses ini harus dijalankan," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Hatta sempat bercerita, ada kesalahpahaman antara makna kewajiban mandatory UU Minerba No 4/2009 yang dipahami berbeda oleh Freeport dan Newmont.
"Mereka (Freeport dan Newmont) bilang sudah menjalankan smelting tembaga hingga 90 persen, sementara yang kita maksud kan 100 persen," jelasnya.
Terkait keinginan kedua perusahaan tersebut untuk menunda kewajiban UU Minerba, Hatta menegaskan pihaknya hanya berpegang kepada UU. "Saya tidak tahu nanti itu PP-nya seperti apa. Intinya adalah tidak boleh lari dari UU yang menyebutkan proses dan pemurnian (bangun smelter)," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Newmont keberatan membangun smelter. Pasalnya, kapasitas produksi Newmont hanya sekitar sepertiga dari Freeport dan dikahawatirkan margin keuntungan perusahaan akan semakin tipis apabila ikut membangun smelter.
Dia menyebut hal tersebut harus dilakukan agar Indonesia berhenti mengekspor barang mentah ke luar negeri. "Ya, saya kira itu tidak ada jalan kecuali dijalankan. Saya hanya bisa katakan kepada mereka bahwa proses ini harus dijalankan," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Hatta sempat bercerita, ada kesalahpahaman antara makna kewajiban mandatory UU Minerba No 4/2009 yang dipahami berbeda oleh Freeport dan Newmont.
"Mereka (Freeport dan Newmont) bilang sudah menjalankan smelting tembaga hingga 90 persen, sementara yang kita maksud kan 100 persen," jelasnya.
Terkait keinginan kedua perusahaan tersebut untuk menunda kewajiban UU Minerba, Hatta menegaskan pihaknya hanya berpegang kepada UU. "Saya tidak tahu nanti itu PP-nya seperti apa. Intinya adalah tidak boleh lari dari UU yang menyebutkan proses dan pemurnian (bangun smelter)," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Newmont keberatan membangun smelter. Pasalnya, kapasitas produksi Newmont hanya sekitar sepertiga dari Freeport dan dikahawatirkan margin keuntungan perusahaan akan semakin tipis apabila ikut membangun smelter.
(izz)