Harga elpiji 12 kg di Makassar tembus Rp95 ribu

Kamis, 19 Desember 2013 - 20:14 WIB
Harga elpiji 12 kg di...
Harga elpiji 12 kg di Makassar tembus Rp95 ribu
A A A
Sindonews.com - Jelang Natal dan Tahun Baru, harga jual Elpiji ukuran 12 kilogram (kg) di Kota Makassar mulai menggila. Di tingkat agen, harga sudah menembus Rp95.000 per tabung. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) maksimal yang ditetapkan Pertamina hanya Rp85 ribu.

Salah seorang warga Jl Barukang Darwin mengaku heran dengan kenaikan Elpiji 12 kg di wilayahnya. Bulan lalu, kata dia, Elpiji ukuran ini masih diperolehnya dengan harga Rp87.000 per kilogram.

Dia menyayangkan kenaikan tersebut tidak disertai sosialisasi dari pihak terkait. Apalagi kenaikan Rp7.000 atau sekira 15 persen per tabung itu, dinilainya sangat memberatkan.

“Masa naik begitu saja tanpa pemberitahuan. Yang saya tahu kenaikan hanya terjadi di Pulau Jawa. Kenapa di Makassar ikut-ikutan naik. Makanya kita berharap pihak terkait memperketat pengawasan,” ungkapnya kepada SINDO, Kamis (19/12/2013).

Dikonfirmasi, Assistant Manager LPG and Gas Product Pertamina Unit Pemasaran (Upms) VII Sulawesi, Arifin menegaskan jika Elpiji di kota Makassar tidak mengalami kenaikan harga. Untuk Elpiji 3 kg HET di tingkat agen Rp12.750 sementara HET 12 kg maksimal di harga Rp85.000.

“Saya baru tahu kalau ada kenaikan seperti ini. Kalau ada yang menjual di atas harga HET kemungkinan ini permainan spekulan. Silakan dilaporkan nanti kami menindaki,” ungkapnya dalam jumpa pers terkait stok Elpiji dan BBM jelang Natal dan Tahun Baru.

Saat ini, kata dia, Pertamina menyiapkan Elpiji di penampungan 2500 MT yang bisa mencukupi 3 hingga 4 hari. Meski demikian, lajur distribusi terus berjalan setiap hari, meski terjadi kenaikan permintaan di Natal dan Tahun Baru.

Secara terperinci, konsumsi Elpiji 3 kg di Sulawesi diperkirakan bakal melaju hingga 37 persen menjadi 22.705 metrik ton (MT), sementara Elpiji 12 kg mencapai 5.780 MT atau naik 23 persen dibandingkan dengan kondisi normal. “Khusus di Sulsel kenaikan hanya sampai 10 persen saja,” tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0770 seconds (0.1#10.140)