Ini solusi KKP bangun industri kelautan dan perikanan
A
A
A
Sindonews.com - Pendekatan ekonomi biru (blue economy) yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam program industrialisasi kelautan dan perikanan, mulai menunjukkan hasil positif. Hal tersebut didasarkan pada sejumlah Indikator Kinerja Utama (IKU) KKP 2013 yang menjadi cerminan keberhasilan tersebut.
Pada tahun ini, produksi perikanan tercatat sebesar 15,3 juta ton. Selain itu, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil memproduksi garam swasemba dengan produksi 2 juta ton, tingkat konsumsi ikan 34 kg/kapita per tahun, sedangkan nilai tukar nelayan/pembudidaya sebagai salah satu indikator kesejahteraan mencapai 105,4.
Program industrialisasi kelautan dan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru (blue economy) merupakan program utama dan unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dan program tersebut dinilai berhasil dengan indikasi terjadi peningkatan hasil produksi di sektor perikanan dan kelauatan.
"Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki peranan dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya penyediaan bahan bakar berprotein, perolehan devisa dan penyediaan lapangan kerja," kata Inspektur Jenderal Andha Fauzi Miraza saat membacakan amanah Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharip Cicip Sutardjo dalam acara Media Gathering mengenai kilas balik program KKP, di Hotel Manhattan, Kamis (19/12/2013) malam.
Menurut Sharif, kontribusi sektor perikanan pada PBD cukup tinggi. Untuk tahun 2012, tercatat Rp57,69 triliun atau naik dari sebelumnya Rp54,18 triliun. Tingginya PDB perikanan, mencerminkan bahwa sektor kelautan dan perikanan mempunyai andil besar pada perekonomian nasional.
"Produksi perikanan tahun 2012 mencapai 15,26 juta ton, yang terbagi atas perikanan tangkap sebesar 5,81 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 9,45 juta ton. Capaian tersebut, telah melampaui target tahun 2012 yakni sebesar 14,86 juta ton," tandasnya.
Saat ini, lanjut dia, KKP juga tengah menjalankan rencana strategis kinerja ekspor produk perikanan seperti diverifikasi pasar ekspor, negoisasi hambatan tarif, penanganan hambatan pasar serta upaya pemenuhan ketersediaan bahan baku bagi kegiatan ekspor.
"Terkait Blue Economy, KKP menekankan pada pelaksanaan industrialisasi kelautan dan perikanan melalui peningkatan nilai tambah dan sinergi hulu hilir usaha ekonomi kelautan dan perikanan," tambahnya.
Pada tahun ini, produksi perikanan tercatat sebesar 15,3 juta ton. Selain itu, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil memproduksi garam swasemba dengan produksi 2 juta ton, tingkat konsumsi ikan 34 kg/kapita per tahun, sedangkan nilai tukar nelayan/pembudidaya sebagai salah satu indikator kesejahteraan mencapai 105,4.
Program industrialisasi kelautan dan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru (blue economy) merupakan program utama dan unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dan program tersebut dinilai berhasil dengan indikasi terjadi peningkatan hasil produksi di sektor perikanan dan kelauatan.
"Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki peranan dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya penyediaan bahan bakar berprotein, perolehan devisa dan penyediaan lapangan kerja," kata Inspektur Jenderal Andha Fauzi Miraza saat membacakan amanah Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharip Cicip Sutardjo dalam acara Media Gathering mengenai kilas balik program KKP, di Hotel Manhattan, Kamis (19/12/2013) malam.
Menurut Sharif, kontribusi sektor perikanan pada PBD cukup tinggi. Untuk tahun 2012, tercatat Rp57,69 triliun atau naik dari sebelumnya Rp54,18 triliun. Tingginya PDB perikanan, mencerminkan bahwa sektor kelautan dan perikanan mempunyai andil besar pada perekonomian nasional.
"Produksi perikanan tahun 2012 mencapai 15,26 juta ton, yang terbagi atas perikanan tangkap sebesar 5,81 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 9,45 juta ton. Capaian tersebut, telah melampaui target tahun 2012 yakni sebesar 14,86 juta ton," tandasnya.
Saat ini, lanjut dia, KKP juga tengah menjalankan rencana strategis kinerja ekspor produk perikanan seperti diverifikasi pasar ekspor, negoisasi hambatan tarif, penanganan hambatan pasar serta upaya pemenuhan ketersediaan bahan baku bagi kegiatan ekspor.
"Terkait Blue Economy, KKP menekankan pada pelaksanaan industrialisasi kelautan dan perikanan melalui peningkatan nilai tambah dan sinergi hulu hilir usaha ekonomi kelautan dan perikanan," tambahnya.
(gpr)