S&P pangkas peringkat utang Uni Eropa
A
A
A
Sindonews.com - The Standard and Poor`s (S&P) menurunkan peringkat lembaga Uni Eropa (UE) satu tingkat, menimbang ancaman terhadap kohesi termasuk peran Inggris dalam membatasi anggaran dan memegang referendum keanggotaan. Lembaga ini memotong peringkat utang jangka panjang UE dari AAA menjadi AA+.
Dilansir dari AFP, Jumat (20/12/2013), S&P mengatakan, prospek stabil peringkat bagi negara-negara anggota (UE) tidak terpengaruh oleh keputusan tersebut.
Pengumuman itu terjadi hanya setelah pemimpin Uni Eropa mengadakan pertemuan puncak menandai langkah politik besar ke depan atas kesepakatan serikat perbankan, dimaksudkan untuk memagari setiap bank bermasalah yang menjatuhkan seluruh ekonomi seperti di Irlandia.
Selama lima tahun terakhir Uni Eropa dan 17 negara anggota Zona Euro, telah berjuang dengan dana bailout dan reformasi kelembagaan radikal untuk mencegah potensi break- up.
Krisis tersebut disebabkan utang nasional dan pinjaman bank yang buruk membawa beberapa negara, terutama Yunani, Irlandia dan Portugal ke ambang kebangkrutan dan menghancurkan bagian-bagian penting dari sistem perbankan.
"Penurunan peringkat mencerminkan pandangan kita tentang kelayakan kredit yang lebih lemah secara keseluruhan dari negara-negara anggota Uni Eropa. Kami percaya bahwa profil keuangan dari Uni Eropa telah memburuk dan kohesi di antara anggota Uni Eropa telah berkurang," jelas S&P.
Dilansir dari AFP, Jumat (20/12/2013), S&P mengatakan, prospek stabil peringkat bagi negara-negara anggota (UE) tidak terpengaruh oleh keputusan tersebut.
Pengumuman itu terjadi hanya setelah pemimpin Uni Eropa mengadakan pertemuan puncak menandai langkah politik besar ke depan atas kesepakatan serikat perbankan, dimaksudkan untuk memagari setiap bank bermasalah yang menjatuhkan seluruh ekonomi seperti di Irlandia.
Selama lima tahun terakhir Uni Eropa dan 17 negara anggota Zona Euro, telah berjuang dengan dana bailout dan reformasi kelembagaan radikal untuk mencegah potensi break- up.
Krisis tersebut disebabkan utang nasional dan pinjaman bank yang buruk membawa beberapa negara, terutama Yunani, Irlandia dan Portugal ke ambang kebangkrutan dan menghancurkan bagian-bagian penting dari sistem perbankan.
"Penurunan peringkat mencerminkan pandangan kita tentang kelayakan kredit yang lebih lemah secara keseluruhan dari negara-negara anggota Uni Eropa. Kami percaya bahwa profil keuangan dari Uni Eropa telah memburuk dan kohesi di antara anggota Uni Eropa telah berkurang," jelas S&P.
(dmd)