IHSG diprediksi datar cenderung melemah

Jum'at, 27 Desember 2013 - 08:06 WIB
IHSG diprediksi datar...
IHSG diprediksi datar cenderung melemah
A A A
Sindonews.com - Pada perdagangan di hari kejepit setelah libur dua hari merayakan Natal 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergerak hampir datar (flat) cenderung melemah didorong sejumlah sentimen yang ada.

"Kondisi IHSG di hari Jumat mengacu EIDO yang turun 0,73 persen dan kenaikan Dow Jones, maka saya memperkirakan IHSG Jumat ini berpotensi turun terbatas atau maksimal flat akibat terjadinya tarikan dalam preclosing di akhir perdagangan Jumat ini," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Jumat (27/12/2013).

Secara teknikal, tekanan jual diproyeksi masih akan mewarnai laju IHSG hari ini meskipun terindikasi mulai melambat. Dia memprediksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 4.162-4.227.

“Pola hammer terbentuk atas IHSG mengindikasikan melambatnya tekanan jual," kata dia.

Hal serupa juga diprediksi akan mewarnai laju IHSG selama sisa dua hari perdagangan ini di tengah makin sepinya perdagangan di pasar modal tanah air dan dolar Amerika Serikat (USD) yang tetap gagah perkasa atas rupiah di atas level Rp12.175.

"IHSG akan diuji ketangguhan dan kesaktiannya apakah perbedaan jarak 114 poin setara penu
tupan IHSG di akhir tahun 2012 menjadi dipertanyakan," pungkas dia.

Akibat perbedaan makanan dan cuaca, dia mengatakan, nampaknya "Santa Claus dan Piet Hitam" tidak jadi mampir di market Indonesia merujuk sisa dua hari perdagangan menjelang penutupan tahun 2013 belum ada tanda-tanda kedatangan mereka.

Padahal, setelah menyelesaikan 249 hari perdagangan di sepanjang tahun 2013, Dow Jones ditutup mencetak 50 kali level perdagangan tertinggi, termasuk perdangan di hari Kamis, Dow Jones menguat sebesar 122,33 poin (0,75 persen) ditutup di level 16.479,88 disertai kejatuhan The Vix sebesar 1,2 persen ditutup di level 12,33.

Hal ini terutama didorong faktor turunnya klaim tunjangan pengangguran minggun (weekly jobless claim) sebesar 42.000 unit pekerjaan menjadi 338.000 serta naiknya penjualan retail bulan November dan Desember akibat banyaknya diskon dan promosi dari para retailers.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0834 seconds (0.1#10.140)