Elpiji 3 kg langka, agen dan pengecer diminta bungkam
A
A
A
Sindonews.com - Kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram (kg) terus berlangsung di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (jateng). Kelangkaan diperparah dengan minimnya informasi dari para pengecer dan agen terhadap konsumen.
Keterangan yang dihimpun Koran Sindo, dari sejumlah masyarakat wilayah di Kabupaten Klaten menyebutkan, informasi langkanya elpiji tidak disampaikan kepada masyarakat. Sehingga setiap hari warga harus kebingungan mencari elpiji 3 kg.
Keterangan yang didapatkan dari salah seorang Konsumen, Suyitno mengatakan, agen dan pengecer gas di wilayah Klaten enggan memberi informasi atau pengumuman mengenai pasokan gas. Sehingga, warga selalu dibuat 'kecele'.
"Saat ini tidak ada pengumuman gas masih ada atau habis. Sehingga membingungkan kita. Kita sudah sampai pangkalan tapi tidak ada gas, padahal sebelumnya ada pengumuman seperti itu," katanya, Rabu (1/1/2014).
Warga lainya, Ngatino mengaku selalu mendapatkan jawaban tidak memuaskan dari agen dan pengecer di wilayahnya saat menanyakan keberadaan elpiji 3 kg. Menurutnya agen tidak terbuka dengan para konsumen sejak kelangkaan gas tersebut terjadi hingga saat ini.
Salah seorang pemlik agen elpiji di wilayah Klaten Tengah, Anto juga membenarkan adanya aksi tutup mulut yang dilakukan agen dan pengecer. Hal itu disebabkan adanya perintah dari Hiswana Migas untuk tidak memberi informasi apa-apa terhadap warga dan juga wartawan.
"Mau ngomong bagaimana, ya dilarang dari Hiswana Migas, jadi kita lebih baik diam saja," ujarnya.
Sementara, Ketua Elpiji Tiga Kilogram Hiswana Migas Solo, Budi Prasetyo membenarkan hal tersebut. Menurutnya larangan tutup mulut itu dilakuka agar tidak adanya kesalahan informasi di tingkat masyarakat megenai kelangkaan gas itu.
Menurutnya, jika terjadi kesalahan informasi nantinya bisa menimbulkan keresahan berkepanjangan. Pihaknya mengaku telah berusaha untuk mengatasi kelangkaan gas tersebut agar segera teratasi.
Keterangan yang dihimpun Koran Sindo, dari sejumlah masyarakat wilayah di Kabupaten Klaten menyebutkan, informasi langkanya elpiji tidak disampaikan kepada masyarakat. Sehingga setiap hari warga harus kebingungan mencari elpiji 3 kg.
Keterangan yang didapatkan dari salah seorang Konsumen, Suyitno mengatakan, agen dan pengecer gas di wilayah Klaten enggan memberi informasi atau pengumuman mengenai pasokan gas. Sehingga, warga selalu dibuat 'kecele'.
"Saat ini tidak ada pengumuman gas masih ada atau habis. Sehingga membingungkan kita. Kita sudah sampai pangkalan tapi tidak ada gas, padahal sebelumnya ada pengumuman seperti itu," katanya, Rabu (1/1/2014).
Warga lainya, Ngatino mengaku selalu mendapatkan jawaban tidak memuaskan dari agen dan pengecer di wilayahnya saat menanyakan keberadaan elpiji 3 kg. Menurutnya agen tidak terbuka dengan para konsumen sejak kelangkaan gas tersebut terjadi hingga saat ini.
Salah seorang pemlik agen elpiji di wilayah Klaten Tengah, Anto juga membenarkan adanya aksi tutup mulut yang dilakukan agen dan pengecer. Hal itu disebabkan adanya perintah dari Hiswana Migas untuk tidak memberi informasi apa-apa terhadap warga dan juga wartawan.
"Mau ngomong bagaimana, ya dilarang dari Hiswana Migas, jadi kita lebih baik diam saja," ujarnya.
Sementara, Ketua Elpiji Tiga Kilogram Hiswana Migas Solo, Budi Prasetyo membenarkan hal tersebut. Menurutnya larangan tutup mulut itu dilakuka agar tidak adanya kesalahan informasi di tingkat masyarakat megenai kelangkaan gas itu.
Menurutnya, jika terjadi kesalahan informasi nantinya bisa menimbulkan keresahan berkepanjangan. Pihaknya mengaku telah berusaha untuk mengatasi kelangkaan gas tersebut agar segera teratasi.
(izz)