IHSG awal tahun diprediksi melaju positif
A
A
A
Sindonews.com - Sambut pembukaan perdagangan perdananya tahun 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada kisaran support 4.224-4.255 dan resistance 4.278-4.293.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, tren penguatan tersebut telah membawa IHSG melewati kisaran target resistennya di level 4.231-4.240, yang menunjukkan mulai tingginya aksi beli meskipun masih diiringi dengan profit taking.
"Diharapkan tren penguatan masih akan berlanjut di awal tahun 2014, meskipun mungkin belum banyak aktivitas transaksi," kata Reza, Kamis (2/1/2014).
IHSG pada tahun 2013 diwarnai dengan berbagai sentimen yang cenderung melemahkan IHSG. Meskipun di awal pekan kemarin jelang libur Tahun Baru IHSG bergerak menguat, namun jika dibanding dengan penutupan akhir 2012 masih lebih rendah.
"Sepanjang perdagangan sebelumnya, IHSG menyentuh level tertinggi 4.274,18 jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level terendah 4.232,58 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.274,18," kata dia.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
IHSG secara tahunan terkoreksi 0,98 persen. Di awal pekan kemarin, terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan minimnya waktu perdagangan untuk melakukan trading pendek meskipun sebagian pelaku pasar yang masih bertahan ada juga yang mulai melakukan profit taking.
Tetapi, tak jarang juga ada yang hanya wait & see sambil menikmati masa liburannya. Asing juga ikut meramaikan aktivitas perdagangan dengan melakukan nett buy hingga akhir perdagangan.
Dari luar negeri, laju bursa saham Asia pada 30 Desember 2013 masih melanjutkan positif, meskipun aktivitas transaksi mulai sedikit berkurang.
Pelaku pasar masih menanggapi positif pelemahan nilai tukar yen seiring langkah pemerintahan Jepang yang akan mengatasi deflasi meskipun di sisi lain terdapat sentimen negatif dari penurunan retail sales dan current account Korea Selatan.
Hingga akhir tahun, laju bursa saham Asia terus bertahan positif meski sebagian besar sudah ada yang libur, antara lain Indonesia, Thailand, Jepang, Rusia dan lainnya.
Positifnya laju bursa saham Asia didukung optimisme pelaku pasar dalam melihat outlook 2014 yang diharapkan bisa lebih stabil, terutama China dengan berbagai kebijakan ekonominya yang propertumbuhan dan masih berlanjutnya stimulus ekonomi Jepang.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, tren penguatan tersebut telah membawa IHSG melewati kisaran target resistennya di level 4.231-4.240, yang menunjukkan mulai tingginya aksi beli meskipun masih diiringi dengan profit taking.
"Diharapkan tren penguatan masih akan berlanjut di awal tahun 2014, meskipun mungkin belum banyak aktivitas transaksi," kata Reza, Kamis (2/1/2014).
IHSG pada tahun 2013 diwarnai dengan berbagai sentimen yang cenderung melemahkan IHSG. Meskipun di awal pekan kemarin jelang libur Tahun Baru IHSG bergerak menguat, namun jika dibanding dengan penutupan akhir 2012 masih lebih rendah.
"Sepanjang perdagangan sebelumnya, IHSG menyentuh level tertinggi 4.274,18 jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level terendah 4.232,58 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.274,18," kata dia.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
IHSG secara tahunan terkoreksi 0,98 persen. Di awal pekan kemarin, terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan minimnya waktu perdagangan untuk melakukan trading pendek meskipun sebagian pelaku pasar yang masih bertahan ada juga yang mulai melakukan profit taking.
Tetapi, tak jarang juga ada yang hanya wait & see sambil menikmati masa liburannya. Asing juga ikut meramaikan aktivitas perdagangan dengan melakukan nett buy hingga akhir perdagangan.
Dari luar negeri, laju bursa saham Asia pada 30 Desember 2013 masih melanjutkan positif, meskipun aktivitas transaksi mulai sedikit berkurang.
Pelaku pasar masih menanggapi positif pelemahan nilai tukar yen seiring langkah pemerintahan Jepang yang akan mengatasi deflasi meskipun di sisi lain terdapat sentimen negatif dari penurunan retail sales dan current account Korea Selatan.
Hingga akhir tahun, laju bursa saham Asia terus bertahan positif meski sebagian besar sudah ada yang libur, antara lain Indonesia, Thailand, Jepang, Rusia dan lainnya.
Positifnya laju bursa saham Asia didukung optimisme pelaku pasar dalam melihat outlook 2014 yang diharapkan bisa lebih stabil, terutama China dengan berbagai kebijakan ekonominya yang propertumbuhan dan masih berlanjutnya stimulus ekonomi Jepang.
(rna)