Telur dan tomat picu inflasi di Jateng

Kamis, 02 Januari 2014 - 17:09 WIB
Telur dan tomat picu...
Telur dan tomat picu inflasi di Jateng
A A A
Sindonews.com - Bulan Desember 2013 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,25 persen dengan indek harga konsumen (IHK) sebesar 142,68 lebih rendah dibandingkan bulan November yang mengalami inflasi sebesar 0,30 perseng dengan IHK sebesar 142,32.

Secara keseluruhan, di 2013 Jateng mengalami rata-rata inflasi sebesar 7,99 persen. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 8,38 persen.

Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Jam Jam Zamachsyari mengatakan, tadinya diprediksi angka inflasi di Jateng bisa lebih dari 8 persen, tapi ternyata pemerintah mampu mengendalikan sehingga angka inflasi kita lebih rendah dari prediksi.

Jam Jam mengatakan, komoditi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi di Jawa Tengah adalah telur ayam ras, tomat, kue kering berminyak, minyak goreng, dan bahan bakar rumah tangga.

Inflasi terjadi terutama disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi sebesar 0,37 persen; kelompok perumahan; air; listrik ; gas dan bahan bakar sebsar 0,33 persen.

Kemudian kelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen, kelompok kesehatan dan pendidikan 0,10 persen dan kelompok transportasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.

”Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok telur, susu dan hasi-hasilnya sebesar 3,62 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub padi-padian umbi-umbian sebesar 0,37 persen,” ujarnya.

Sementara komoditas yang menahan laju inflasi yakni daging ayam ras, bawang merah, angkutan udara, salak dan buncis yang mengalami penurunan harga.

Jam Jam menambahkan, dari empat kota yakni Surakarta, Semarang, Kota Tegal dan Purwokerto yang disurvey biaya hidup oleh BPS Jateng, Kota Surakarta mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,35 persen.

Sementara inflasi terendah terjadi di kota Semarang sebesar 0,21 persen. Sedangkan untuk kota lainnya Purwokerto dan Kota Tegal masing-masing terjadi inflasi sebesar 0,29 persen dan 0,28 persen.

“Meskipun Kota Semarang mengalami inflasi terendah, namun dari enam kota Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa Semarang menempati posisi ke lima, di bawah Serang, Bandung, Surabaya dan DKI, sedangkan terendah adalah Yogyakarta,” katanya.
(gpr)
Berita Terkait
Terima Data Inflasi...
Terima Data Inflasi 2,84% dan Pertumbuhan Ekonomi 5,11%, Jokowi: Segar kalau Seperti Ini
Inflasi Bulan Maret...
Inflasi Bulan Maret 2025 Mencapai 1,65 Persen
Badan Pusat Statistik...
Badan Pusat Statistik : Inflasi 2021 Capai 1,87 Persen
Inflasi Mei Diperkirakan...
Inflasi Mei Diperkirakan Mencapai 0,31 Persen
Prediksi Inflasi September...
Prediksi Inflasi September 2022 Efek Kenaikan Harga BBM
Tingkat Inflasi Oktober...
Tingkat Inflasi Oktober Meningkat
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
6 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
6 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
7 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
7 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
7 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
8 jam yang lalu
Infografis
Paus Fransiskus, Pembawa...
Paus Fransiskus, Pembawa Perubahan dan Keterbukaan Gereja Katolik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved