Harga minyak mentah dunia dibuka menguat
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah global pada pembukaan 2014 sedikit lebih tinggi, karena investor mengantisipasi kenaikan data stok dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang optimis.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Februari, bertambah 30 sen menjadi USD111,10 per barel jelang tengah hari di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, hanya tumbuh 29 sen menjadi USD98,71 per barel.
Sanjeev Gupta, kepala praktik minyak dan gas Asia Pasifik di perusahaan konsultan EY, mengatakan harga didukung oleh tanda-tanda kebangkitan ekonomi AS.
Sementara Kelly Teoh, strategi pasar IG Markets, Singapura menyebutkan, investor melihat ke depan rilis data stok AS pada Jumat (3/1/2014) waktu setempat, dengan perdagangan Asia tipis karena penutupan pasar keuangan Jepang. Laporan yang biasanya dirilis setiap Rabu, ditunda karena liburan Tahun Baru.
Menurut analis yang disurvei Dow Jones Newswires, perkiraan rata-rata pasokan minyak mentah AS untuk pekan lalu, turun 2,2 juta barel.
"Semua orang hanya melihat persediaan. Saya tidak berpikir dalam hal fundamental, sesuatu telah berubah kenapa gerakan ini sangat tenang," kata Teoh, seperti dilansir dari AFP, Kamis (2/1/2014).
Investor juga memantau situasi di produsen minyak Iran setelah kantor berita IRNA pada Rabu (1/1/2014) mengatakan para ahli dari Teheran dan kekuatan dunia telah memilih 20 Januari, waktu untuk mulai menerapkan kesepakatan mengenai program nuklir negara tersebut.
Iran dan P5+1 negara (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan China plus Jerman) telah mengadakan pembicaraan teknis terkait pelaksanaan kesepakatan yang dicapai pada November lalu.
Seperti diketahui, ekspor minyak mentah Teheran telah dibelah dua menjadi 1,2 juta barel per hari, akibat sanksi internasional atas dugaan pengembangan senjata nuklir. Republik negara Islam (anggota dari OPEC) itu menegaskan pengayaan uranium yang dilakukannya murni untuk tujuan damai.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Februari, bertambah 30 sen menjadi USD111,10 per barel jelang tengah hari di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, hanya tumbuh 29 sen menjadi USD98,71 per barel.
Sanjeev Gupta, kepala praktik minyak dan gas Asia Pasifik di perusahaan konsultan EY, mengatakan harga didukung oleh tanda-tanda kebangkitan ekonomi AS.
Sementara Kelly Teoh, strategi pasar IG Markets, Singapura menyebutkan, investor melihat ke depan rilis data stok AS pada Jumat (3/1/2014) waktu setempat, dengan perdagangan Asia tipis karena penutupan pasar keuangan Jepang. Laporan yang biasanya dirilis setiap Rabu, ditunda karena liburan Tahun Baru.
Menurut analis yang disurvei Dow Jones Newswires, perkiraan rata-rata pasokan minyak mentah AS untuk pekan lalu, turun 2,2 juta barel.
"Semua orang hanya melihat persediaan. Saya tidak berpikir dalam hal fundamental, sesuatu telah berubah kenapa gerakan ini sangat tenang," kata Teoh, seperti dilansir dari AFP, Kamis (2/1/2014).
Investor juga memantau situasi di produsen minyak Iran setelah kantor berita IRNA pada Rabu (1/1/2014) mengatakan para ahli dari Teheran dan kekuatan dunia telah memilih 20 Januari, waktu untuk mulai menerapkan kesepakatan mengenai program nuklir negara tersebut.
Iran dan P5+1 negara (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan China plus Jerman) telah mengadakan pembicaraan teknis terkait pelaksanaan kesepakatan yang dicapai pada November lalu.
Seperti diketahui, ekspor minyak mentah Teheran telah dibelah dua menjadi 1,2 juta barel per hari, akibat sanksi internasional atas dugaan pengembangan senjata nuklir. Republik negara Islam (anggota dari OPEC) itu menegaskan pengayaan uranium yang dilakukannya murni untuk tujuan damai.
(dmd)