Elpiji 12 kg naik, tabung 3 kg langka di pasaran

Jum'at, 03 Januari 2014 - 19:34 WIB
Elpiji 12 kg naik, tabung...
Elpiji 12 kg naik, tabung 3 kg langka di pasaran
A A A
Sindonews.com - Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) dan 3 Kg banyak dikeluhkan warga khususnya ibu rumah tangga. Pasalnya harga gas 12 kg yang sebelumnya dibandrol Rp87.000 kini menjadi Rp137.000 dan untuk ukuran 3 Kg naik dari yang sebelumnya Rp12.000 kini menjadi Rp16.000.

Rini,47, warga Petamburan, Jakarta Pusat menyayangkan naiknya harga gas elpiji ini. Dengan naiknya harga elpiji, sudah otomatis sudah membebani warga dengan kesulitan ekonomi yang saat ini masih membayangi Indonesia. Kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar 50 persen otomatis ibu rumah tangga akan beralih ke ukuran 3 Kg.

"Saya heran dengan pemerintah, selalu menaikkan setiap tahun. Tapi kenaikan saat ini yang paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," keluhnya saat kepada SINDO, Jumat (3/1/2014).

Vera,37, warga Kampung Bali, Jakarta Pusat mengatakan, kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg tentu sangat terasa untuk kalangan menengah ke bawah. Biasanya kalau harga elpiji naik, lanjut dia, maka harga semua kebutuhan ikut melonjak.

Padahal, ia menggunakan elpiji tidak hanya untuk memasak, melainkan juga untuk berjualan. Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga elpiji 12 kg.

"Pemerintah harus bisa segera menstabilkan harga elpiji ukuran 12 Kg, kasihani warga kalangan bawah, jangan justru senang dibalik kenaikkan harga elpiji ini," cetusnya.

Sementara itu, Sanjaya,57, salah satu agen di Jalan Suci, Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang mengatakan, kenaikkan harga elpiji ukuran 12 kg baru tahun ini mencapai 50 persen. Untuk harga gas ukuran 12 kg dirinya menjual dengan harga Rp87.000, kini sudah menjadi Rp137.000.

Menurutnya, pembeli gas mulai banyak yang beralih menggunakan gas 3 kg. Sebab meskipun naik, gas 3 kg masih mendapat subsidi dari pemerintah. "Sejak Kamis sore, kita sudah kehabisan stok gas 3 kg," tuturnya.

Sanjaya menambahkan, jika dilihat naiknya harga elpiji ini disebabkan karena pemerintah sepertinya sudah tidak bisa menutupi subsidi bagi kalangan bawah, otomatis rakyat yang dibebani.

"Pemerintah harus segera mengambil langkah lebih dalam menyikapi kenaikkan harga elpiji. Naiknya harga gas elpiji bisa juga disebabkan belum stabilnya harga rupiah yang kian melemah," ucap Sanjaya yang sudah 10 tahun berjualan.
(gpr)
Berita Terkait
Harga Gas Elpiji Non...
Harga Gas Elpiji Non Subsidi di Maros Naik Rp15 Ribu
Tips Menghemat LPG,...
Tips Menghemat LPG, Dijamin Awet Meski Masak Setiap Hari
31 Mei 2024, Akhir Pendaftaran...
31 Mei 2024, Akhir Pendaftaran Beli LPG 3 Kg Pakai KTP
Kecanduan LPG, Impor...
Kecanduan LPG, Impor 2021 Naik Jadi 7,2 Juta Ton
Harga Elpiji Non-Subsidi...
Harga Elpiji Non-Subsidi 2 Kali Naik, Siap-siap Gas Melon Jadi Langka
Polda Banten Ungkap...
Polda Banten Ungkap Penyalahgunaan LPG Bersubsidi
Berita Terkini
Menteri Keuangan AS...
Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Mendorong Proses Negosiasi Tarif
24 menit yang lalu
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
1 jam yang lalu
Ingin Punya Rumah Terganjal...
Ingin Punya Rumah Terganjal SLIK, Menteri Ara Ajak Pengembang, Bank, dan OJK, Diskusi
1 jam yang lalu
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
2 jam yang lalu
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
11 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
12 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved