Ini modus kecurangan saat harga elpiji naik
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kg rentan kecurangan dilakukan oknum pedagang, agen dan distributor yang berusaha meraup keuntungan.
Hal ini menjadi perhatian serius Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan. Dia mengemukakan, ada beberapa modus kecurangan yang biasa dilakukan para pelaku dalam memanfaatkan momen kenaikan harga.
“Ada yang ditimbun, dan dijual saat harga naik. Ada juga yang dioplos, diisi dengan cairan agar nantinya timbangan sama, padahal isinya sedikit,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (4/1/2014).
Selain itu, modus paling sering ditemui adalah dengan cara menyuntikan gas subsidi 3 kg pada tabung gas 12 kg yang non subsidi. “Namanya penyelewengan atau pelanggaran pasti cari kesempatan. Kapan pun bisa dilakukan,” beber Iriawan.
Hingga kini, lanjut dia, pihaknya belum menerima laporan ada kecurangan. Untuk mengantisipasi penyelewengan, Iriawan telah mengintruksikan kepada seluruh Kapolres untuk melakukan pengawasan atas kenaikan harga elpiji.
“Seluruh anggota di lapangan, terlebih Bhabinkamtibmas dan intelejen agar bisa mengetahui situasi di lapangan. Intinya kita siap melakukan antisipasi,” tegasnya.
Kapolda berharap masyarakat juga berperan aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika menemukan ada indikasi kecurangan. Jika terbukti ada yang bertindak curang, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Hal ini menjadi perhatian serius Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan. Dia mengemukakan, ada beberapa modus kecurangan yang biasa dilakukan para pelaku dalam memanfaatkan momen kenaikan harga.
“Ada yang ditimbun, dan dijual saat harga naik. Ada juga yang dioplos, diisi dengan cairan agar nantinya timbangan sama, padahal isinya sedikit,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (4/1/2014).
Selain itu, modus paling sering ditemui adalah dengan cara menyuntikan gas subsidi 3 kg pada tabung gas 12 kg yang non subsidi. “Namanya penyelewengan atau pelanggaran pasti cari kesempatan. Kapan pun bisa dilakukan,” beber Iriawan.
Hingga kini, lanjut dia, pihaknya belum menerima laporan ada kecurangan. Untuk mengantisipasi penyelewengan, Iriawan telah mengintruksikan kepada seluruh Kapolres untuk melakukan pengawasan atas kenaikan harga elpiji.
“Seluruh anggota di lapangan, terlebih Bhabinkamtibmas dan intelejen agar bisa mengetahui situasi di lapangan. Intinya kita siap melakukan antisipasi,” tegasnya.
Kapolda berharap masyarakat juga berperan aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika menemukan ada indikasi kecurangan. Jika terbukti ada yang bertindak curang, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
(dmd)