Elpiji Malaysia laris manis di Tarakan

Senin, 06 Januari 2014 - 17:01 WIB
Elpiji Malaysia laris manis di Tarakan
Elpiji Malaysia laris manis di Tarakan
A A A
Sindonews.com - Tingginya harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) membuat sejumlah warga Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) beralih menggunakan elpiji Petronas, Malaysia.

Selain harga yang relatif bersaing, elpiji asal Malaysia memiliki bobot lebih banyak, yakni 14 kg. "Harga elpiji Petronas Rp220 ribu dengan bobot 14 kg. Sedangkan elpiji 12 kg dari Pertamina di Tarakan harganya Rp200 ribu sampai Rp220 ribu. Makanya, banyak warga beralih ke elpiji dari Malaysia," kata seorang warga Tarakan, Hermansyah, Senin (6/1/2014).

Tidak hanya di Tarakan, elpiji milik Petronas juga laku keras di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. Selain karena harganya yang sama, di kawasan perbatasan memang banyak beredar barang kebutuhan masyarakat yang berasal dari Malaysia.

Dia menjelaskan, selain karena bobotnya lebih berat, elpiji Petronas kemasannya dianggap lebih menarik. Selain itu, banyaknya pengoplos elpiji juga membuat warga Tarakan mulai enggan menggunakan elpiji Pertamina. "Yang paling penting, elpiji dari Petronas lebih aman," ujarnya.

Sebelum harga naik, warga masih banyak yang menggunakan elpiji milik Pertamina. Seiring harga elpiji yang melambung, banyak warga yang beralih ke elpiji keluaran Petronas.

"Kami diajarkan mencintai produk Indonesia, tapi kenapa produk Indonesia seperti ini, menaikkan harga sangat tinggi," katanya.

Di kawasan perbatasan banyak warga yang bergantung dengan produk asal Malaysia. Bahkan untuk urusan Bahan Bakar Minyak (BBM), banyak warga yang membeli dari Malaysia. "Kami punya slogan di sini, garuda di dadaku, Malaysia di perutku," pungkas Hermansyah.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4696 seconds (0.1#10.140)